NERACA
Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari pra-penjualan keseluruhan proyek di 9 kawasan Kota Terpadu. Meski dihantui sentimen global, namun perseroan mengaku optimis bakal tercapai target tersebut seiring dengan rencana beberapa proyek baru yang bakal diluncurkan tahun ini.
Kata President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi, penjualan selama tiga bulan pertama di awal tahun 2025 telah berlangsung dengan sangat baik. “Perseroan mencatatkan penjualan properti senilai Rp877 miliar,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Sepanjang tahun 2024, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 10,62 triliun atau meningkat 59,5% dan Laba Bersih perseroan yang mengukir rekor tertinggi sebesar Rp 1,84 triliun, meningkat 74,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Maka atas pencapaian yang berhasil diraih di sepanjang tahun buku 2024, perseroan membagikan dividen sebesar Rp 9 per lembar saham atau total sebesar Rp148,577 miliar.
Disampaikannya, perseroan bersyukur atas pencapaian luar biasa di tahun buku 2024. Momentum yang sangat baik ini bertepatan dengan usia Summarecon yang tahun ini genap 50 Tahun, dan optimistis akan terus berkarya menyongsong Indonesia Emas seiring dengan kepercayaan pasar terhadap produk-produk yang dikembangkan.”Summarecon berkomitmen untuk terus memperkuat bisnis inti melalui penerapan strategi yang adaptif, selaras dengan dinamika dan kebutuhan pasar yang terus berubah melalui peluncuran produk-produk inovatif sehingga bisa diterima dengan baik oleh konsumen.”katanya.
Dia menjelaskan, unit Pengembangan Properti (Property Development) yang meliputi penjualan hunian dan komersial, mencatatkan pendapatan Rp 7,50 triliun pada 2024, meningkat sebesar 86% dari tahun sebelumnya Rp 4,04 triliun. Sementara pendapatan dari segmen bisnis Investasi Properti dan Manajemen (Investment Property) mengalami peningkatan menjadi Rp 2,15 triliun di tahun 2024.
Peningkatan pendapatan sebesar 24% berasal dari pendapatan sewa mal yang meningkat sebesar Rp 388 miliar. Unit Bisnis Lain-lain (Other Business) juga mengalami peningkatan pendapatan menjadi Rp 967 miliar atau meningkat 10% di tahun 2024. Peningkatan tersebut terutama berasal dari bisnis perhotelan dengan adanya peningkatan tingkat okupansi dan tarif kamar rata-rata. Dalam RUPST tahun buku 2024, perseroan absen membagikan dividen.
Perseroan, lanjut Adrianto, berkomitmen mengurangi jejak karbon dan keberlanjutan. Adapun nilai ESG risk rating SMRA pada 2024 mencapai 27,8 dengan kategori medium risk. Dalam pembangunan gedung seperti pusat perbelanjaan sudah memperhatikan konsep green building. Contohnya di beberapa mal sudah ada solar panel, kemudian juga di property development. Lalu di klaster hunian telah menerapkan water treatment plant dimana waste water dari rumah tangga itu dimasukin ke satu treatment plant untuk dijadikan air bersih yang bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang bukan untuk diminum. Hal ini tentu untuk mengurangi pencemaran pada air tanah.
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
Tahun ini, PT Mitra Pack Tbk (PTMP) menargetkan penjualan lebih sebesar Rp230,76 miliar atau tumbuh sekitar 20% jika dibandingkan realisasi…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…