NERACA
Jakarta - Bank OCBC NISP memperkenalkan kehadiran layanan Private Banking. Kehadiran layanan OCBC NISP Private Banking ini memperkuat posisi Bank OCBC NISP sebagai salah satu penyedia layanan wealth management terkemuka dan merupakan langkah strategis Bank dalam memberikan solusi keuangan komprehensif dan menyeluruh kepada segmen affluent di Indonesia.
Keunggulan OCBC NISP Private Banking adalah terintegrasinya ragam solusi yang ada, baik dari jenis produk dan jenis layanan, baik perbankan maupun non-perbankan, baik di Indonesia maupun di luar negeri. “Private Banking OCBC NISP memiiki private bankers sebagai single contact point dalam memberikan solusi kebutuhan nasabah, baik layanan portofolio maupun layanan wealth management yang menyeluruh seperti: investasi yang dapat disesuaikan dengan risk profile nasabah, layanan beragam dalam pengalokasian aset, tinjauan teratur terhadap aset nasabah dan akses langsung kepada independent research yang terpercaya,” ungkap Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja di Jakarta, Senin (22/5).
Group CEO OCBC Bank Samuel Tsien mengatakan, peluncuran OCBC NISP Private Banking merupakan penanda penting dalam perluasan wealth management OCBC Group. “Selama bertahun-tahun, Bank OCBC NISP terus meningkatkan penetrasinya di segmen nasabah retail banking di Indonesia. Bank OCBC NISP memiliki kekuatan dalam SME banking sekaligus memiliki segmen korporat yang besar dan juga berkembang dengan baik. Banyak pemilik bisnis, baik dari UKM maupun perusahaan besar menjadi nasabah potensial OCBC NISP Private Banking,” jelasnya.
Private Banking yang baru ini memungkinkan kami memperluas cakupan nasabah high networth. “Kami akan meningkatkan pengembangan produk, eksekusi serta kapabilitas distribusi di seluruh jaringan OCBC Group guna mendukung segmen nasabah baru kami di Indonesia, dan berkomitmen untuk berinvestasi lebih jauh untuk memperkuat platform yang ada. Kami yakin bahwa OCBC NISP Private Banking akan menjadi tambahan yang kuat bagi bisnis wealth management yang sudah solid saat ini,” tukasnya.
Sejak 2016 lalu, era keterbukaan / transparansi sangat mempengaruhi dunia keuangan. Hal ini tercermin dengan adanya tax amnesty, berlanjut dengan AEOI (keterbukaan informasi dana simpanan antar negara), juga BEPS (transparansi untuk perusahaan antar negara) di 2018 nanti. Hal ini diperkuat dengan dinaikannya kredit rating Indonesia ke kategori investment grade (BBB- dengan outlook stable) oleh S&P yang akan memungkinkan dana baru investasi luar negeri masuk ke Indonesia sehingga memperkuat nilai tukar dan menurunkan biaya dana Indonesia.
NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk memaparkan perolehan kinerja pada kuartal pertama 2025. CIMB Niaga mencatatkan perolehan…
Bank Butuh Komite AI untuk Awasi Tata Kelola NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, industri perbankan perlu untuk…
Laba Bersih Bank Raya Tumbuh 84,7% NERACA Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya membukukan laba…
NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk memaparkan perolehan kinerja pada kuartal pertama 2025. CIMB Niaga mencatatkan perolehan…
Bank Butuh Komite AI untuk Awasi Tata Kelola NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, industri perbankan perlu untuk…
Laba Bersih Bank Raya Tumbuh 84,7% NERACA Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya membukukan laba…