Berkah mencatatkan pertumbuhan laba bersih melesat tajam 178,02% dari tahun lalu sebesar Rp 231,80 miliar menjadi Rp 645,11 miliar di 2016, menjadi alasan bagi PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta atau Bank DKI untuk membagikan dividen kepada pemegang saham. Keputusan pembagian dividen sendiri telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi di Jakarta, kemarin mengatakan, hasil RUPST telah menetapkan dividen Bank DKI sebesar Rp193,53 miliar atau 30% dari laba bersih. “Nantinya dividen bank DKI akan menjadi kontribusi perseroan dalam bentuk pendapatan asli daerah,”ujarnya.
Dirinya menuturkan, secara umum kinerja keuangan Bank DKI tahun ini cukup apik. Dimana perseroan membukukan pertumbuhan laba yang cukup signifikan. Dijelaskan Kresno, perolehan laba bersih tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 12,45% menjadi Rp2,50 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya yang tumbuh 181,89% menjadi Rp343,95 miliar serta penurunan beban penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp480,90 miliar di tahun 2016 dari Rp734,60 miliar di tahun 2015 sebagai dampak dari membaiknya kolektibilitas kredit.
Kemudian dari pencapaian total aset per 2016, perseroan mencatatkan aset sebesar Rp40,57 triliun dengan pencapaian dana pihak ketiga sebesar Rp28,45 triliun dan penyaluran kredit sebesar Rp24,48 triliun. Selain peningkatan kinerja keuangan, sepanjang tahun 2016, Bank DKI juga terus meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan Jakarta dan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti peluncuran kartu JakartaOne, implementasi Cash Management System di lingkungan Pemprov. DKI Jakarta, e-Parking Terminal Parkir Elektronik, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor melalui e-Samsat, e-Retribusi, absensi elektronik penghuni rusun serta pembiayaan kepada UMKM di Jakarta. (bani)
Perkuat struktur modal guna mendanai pengembangan bisnisnya, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) akan segera melakukan penambahan modal tanpa hak…
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mengumumkan perubahan jadwal aksi pembelian kembali saham atau buyback. Dimana awalnya rencana buyback saham akan dimintakan persetujuannya…
Danai pelunasan utang, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) menerbitkan surat utang syariah atau sukuk. Pada aksi korporasi tersebut, emiten sektor kesehatan…
Perkuat struktur modal guna mendanai pengembangan bisnisnya, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) akan segera melakukan penambahan modal tanpa hak…
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mengumumkan perubahan jadwal aksi pembelian kembali saham atau buyback. Dimana awalnya rencana buyback saham akan dimintakan persetujuannya…
Danai pelunasan utang, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) menerbitkan surat utang syariah atau sukuk. Pada aksi korporasi tersebut, emiten sektor kesehatan…