Di tahun 2016 kemarin, PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) mencatat rugi bersih US$ 20,96 juta. Padahal, periode 2015, LEAD masih mencatat laba bersih US$ 49.293. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Tekanan kinerja keuangan emiten perkapalan ini sudah terlihat dari top line LEAD. Dimana pendapatannya turun sekitar 32% year on year (yoy) menjadi US$ 32,51 juta. Kemudian beban pokoknya mengecil sekitar 9% yoy menjadi US$ 30,36 juta. Tapi, karena turunnya pendapatan, maka porsi beban pokok terhadap pendapatan LEAD membengkak jadi 94% dari sebelumnya hanya 70%.
Akibatnya, laba kotor LEAD 2016 anjlok 84% yoy menjadi UIS$ 13,58 juta. Tekanan bertambah setelah LEAD mencatat beban operasi lainnya sebesar US$ 10,48 juta. Angka itu lompat hampir 190 kali lipat dari sebelumnya hanya US$ 55.545. Alhasil, LEAD mulai mencatat rugi usaha sebesar US$ 13,79 juta. Tekanan ini terus berlanjut hingga mempengaruhi laba bersih perseroan.
Melihat masih lesunya bisnis perkapalan offshore atau lepas pantai menjadi alasan bagi perseroan untuk tidak mematok target pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun 2017. Selain industri lesu, persaingan tarif sewa juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Pemicu persaingan tarif sewa ketat karena jumlah kapal yang beredar di pasaran sudah melebihi batas permintaan alias oversupply.”Carter rate akan berat, ini menurut analisis global sudah begitu, utilisasi bisa ditingkatkan, tapi persaingan masih besar," kata Sundap Carulli, Direktur Keuangan PT Logindo Samudramakmur Tbk.
Dirinya menuturkan, tidak ada pilihan bagi Logindo demi memenangkan persaingan bisnis, perusahaan ini akan mengikuti kondisi pasar dan bersaing lebih agresif dalam menawarkan tarif sewa. Manajemen Logindo mengaku, saat ini sedang membidik beberapa kontrak baru sewa kapal. Hanya saja, mereka belum bersedia menyebutkan kontrak yang dibidik. (bani)
Penggunaan pinjaman online (pinjol) oleh mahasiswa untuk kebutuhan kuliah ataupun hal lainnya tengah menjadi tren karena dinilai menjadi solusi pembiayaan…
Anteraja yang merupakan anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyambut baik diterbitkannya Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital…
Danai pengembangan ekspansi bisnisnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mendapat fasilitas pinjaman dari PT KEB Hana Bank senilai Rp500 miliar. Sekretaris…
Penggunaan pinjaman online (pinjol) oleh mahasiswa untuk kebutuhan kuliah ataupun hal lainnya tengah menjadi tren karena dinilai menjadi solusi pembiayaan…
Anteraja yang merupakan anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyambut baik diterbitkannya Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital…
Danai pengembangan ekspansi bisnisnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mendapat fasilitas pinjaman dari PT KEB Hana Bank senilai Rp500 miliar. Sekretaris…