NERACA

Jakarta – Besarnya kebutuhan ekspansi bisnis tahun ini, memacu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) untuk lebih agresif lagi mencari sumber pendanaan dan salah satunya sindikasi perbankan. Maka untuk mengantungi dana pinjaman sebesar US$ 300 juta, perseroan bakal menjaminkan kekayaan berupa saham - sahamnya di dalam PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA). Adapun jumlah saham perseroan di TPIA yang akan dijaminkan sebanyak 850 juta lembar saham.

Direktur PT Barito Pacific Tbk, Salwati Agustina dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (7/2) mengatakan, rencana penjaminan saham tersebut sudah disetujui oleh pemegang saham melalui RUPSLB yang telah digelar pada 3 Februari 2017. Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) tersebut, kata Salwati, pemegang saham telah menyepakati rencana perusahaan untuk menjaminkan atas sebagian saham BRPT di dalam TPIA yang melebihi 50% dari kekayaan bersih perseroan.
Disebutkan, dalam RUPSLB ada sekitar 5,9 miliar saham yang mewakili 98,81% pemegang saham BRPT telah menyetujui rencana itu. Sedangkan yang abstain itu1,48 juta lembar saham (0,02%) dan yang tidak setuju itu sekitar 70,74 juta lembar saham (1,17%). Artinya, mayoritas pemegang saham sepakat rencana penjaminan kekayaan perseroan guna memperoleh pinjaman.

Asal tahu saja, bukan kali ini saja perseroan mengajukan pinjaman perbankan. Sebelumnya, akhir tahun lalu, PT Barito Pacific Tbk mendapatkan fasilitas kredit dari Bangkok Bank Public company Limited senilai US$60 juta atau setara Rp808 miliar. Pinjaman tersebut harus dilunasi dalam waktu tiga tahun setelah penarikan. Pinjaman tersebut dijamin dengan 390 juta saham yang dimiliki Barito pada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dan gadai atas rekening debt service reserve account dan rekening pengumpulan dividen atas nama Barito, serta jaminan perusahaan yang diberikan oleh entitas anak seperti PT Griya Idola dan Marigold Resources Pte, Ltd.

Direktur Utama Barito Pacific, Agus Salim Pangestu pernah bilang, dengan diperolehnya pinjaman tersebut, maka akan menambah kewajiban perseroan. Selain itu, Barito Energi telah menandatangani MoU kesepakatan awal dengan Star Energi Investment Ltd (SEIL) dan SE Holdings Limited (SHEL) sehubungan dengan maksud emiten untuk melakukan akuisisi atas sebagian besar saham dalam Star Energy Group Holdings Pte. Ltd (SEGHL) dair SEIL dan SEHL. Rencana akuisisi ini tergantung pada dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang dituangkan dalam perjanjian jual beli bersyarat. "Rencana akuisisi ini merupakan transaksi afiliasi di mana baik Barito, SEIL maupun SEHL dikendalikan oleh pihak yang sama, yakni Prajogo Pangestu," jelasnya.

Tahun lalu, perseroan menargetkan pendapatan bersih hingga US$2,05 miliar. Dimana target pendapatan tersebut berasal dari bisnis utama di bidang petrokimia melalui anak usaha PT Chandra Asri Tbk (TPIA). Perseroan sendiri optimis bisa membukukan target tersebut seiring dengan akhir tahun 2015 lalu menambah kapasitas produks hingga 43% dan diperkuat dengan harga bahan baku petrokimia yakni nafta yang turun karena anjloknya harga minyak.