Pentingnya Penciptaan Pasar bagi Kinerja Sektor Keuangan

 

Oleh: Achmad Deni Daruri

Presiden Director Center for Banking Crisis

 

Pentingnya institusi pasar dalam perekonomian tidaklah terbantahkan lagi, apalagi bagi sektor keuangan. Permasalahan yang sering muncul adalah begitu pasar sudah tercipta maka pengawasannya menjadi masalah. Umumnya pengawasan diserahkan kepada pasar itu sendiri padahal kerap kali pasar tidak memiliki kemampuan manajemen risiko yang memadai. Kelembagaan pengawasan pasar mutlak diperlukan agar pasar dapat berlangsung secara efisien dimana dead weight loss dalam perekonomian dapat dinetralisir. Pengawasan pasar dan penciptaan pasar harus berjalan seiring. Juga stelah pasar tercipta harus ada legitimasi pasar. Legitimasi ini dapat berbentuk jaring pengaman global. 

Jaring Pengamanan Keuangan Global atau Global Financial Safety Net (GFSN) – terdiri dari  cadangan devisa, pengaturan swap bilateral bank sentral atau bilateral swap arrangements (BSA), pengaturan pembiayaan regional atau  regional financing arrangements (RFA), sumber dana, dan instrumen berbasis pasar – yang bertujuan untuk mencapai tiga tujuan utama: (i) memberikan asuransi untuk negara-negara yang menghadapi krisis; (ii) memasok pembiayaan ketika krisis melanda; dan (iii) memberikan insentif atas kebijakan makroekonomi yang sehat.            

Ukuran Jaring Pengaman Global telah berkembang secara signifikan sejak krisis, dan reformasi terakhir telah memperkuat jaring pengaman. Banyak lembaga internasional merombak baik kerangka pengawasan maupun pinjamannya. Pengenalan Jalur Kredit Fleksibel atau Flexible Credit Line (FCL) dan Jalur Kehati-hatian dan Likuiditas atau Precautionary and Liquidity Line (PLL) telah mengisi kesenjangan yang penting, tetapi penggunaan instrumen baru ini masih terbatas. Reformasi Fund lebih lanjut terhenti karena kesulitan dalam membangun konsensus untuk serangkaian permasalahan yang yang luas dan kompleks.

Dengan adanya instrumen ini maka diharapkan pasar dapat terus berkembang dan manajemen risiko juga semakin mendapatkan tempat yang penting dalam penciptaan pasar itu sendiri.  Kebijakan ini umumnya gagal untuk memberikan insentif yang tepat untuk memastikan kebijakan yang sehat karena fragmentasi dan kurangnya konten kebijakan yang memadai di sebagian besar elemen, meningkatkan risiko krisis dan mendorong fasilitas belanja.

Dampak Reformasi

Selain itu, terdapat kekurangan untuk sebagian besar kelompok negara, yang mengkoordinasi antara unsur-unsur yang berbeda yang masih menjadi tantangan. Beberapa negara khawatir tentang isu-isu moral hazard dan melihat kebutuhan untuk menunda reformasi pasar lebih lanjut sampai dampak dari reformasi pasca krisis bisa ditinjau dan penilaian dibuat tentang apakah tetap terdapat kesenjangan dalam instrumen penciptaan pasar yang sehat.

Penciptaan pasar akan berhasil jika persaingan akan terjadi apabila penjual dan pembeli dalam jumlah besar mengadakan saling hubungan secara aktif dengan maksud memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas dasar harga-harga yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Bukan berarti manajemen risiko tidak diperlukan lagi. Justru manajemen risiko harus tetap menjalankan fungsinya baik secara mikro maupun makro. Penciptaan pasar juga bisa menghasilkan pasar yang bersifat oligopoli. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada. Jika pasar ini yang tercipta maka yang haris dilakukan adalah menghidupkan kelembagaan pengawasan pasar baik secara makro maupun mikro dimana peran manajemen resiko menjadi semakin penting.

Dani Rodrik kembali mengingatkan pentingnya peran kelembagaan dalam mengawal kelembagaan pasar agar sukses mencapai tujuannya. Adanya lembaga-lembaga ini akan menyebabkan risiko terekola dengan baik sehingga sektor keuangan yang terkait atau yang ada dalam perekonomian dapat menghindari krisis sistemik maupun non sistemik. Untuk itu sektor keuangan juga harus aktif mengembangkan manajemen resikonya sendiri.  Tanpa penyediaan likuiditas yang cepat, yang tidak bersalah dapat dengan cepat menjadi rentan selama krisis sistemik. Negara-negara dan perusahaan-perusahaan dengan fundamental yang relatif kuat (tidak bersalah) tidak dikecualikan dari guncangan likuiditas, karena peningkatan risiko global dapat mendorong investor untuk deleverage di seluruh lini. 

Kelemahan penciptaan pasar yang ada selama ini adalah tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk. Dengan laba secukupnya, membuat produsen kurang melakukan penelitian untuk ber-inovasi. Juga tidak tertariknya pembeli dan penjual menerapkan majemen resiko. Kelemahan lainnya, terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli. Dengan jenis barang yang dijual hanya satu, membuat konsumen tidak bisa memilih barang sesuai selera dan tingkat pendapatan mereka masing-masing. Selanjutnya sering terjadi pekerja menerima upah atau gaji rendah.

Dengan laba secukupnya, produsen tidak bisa memberikan upah tinggi kepada pekerjanya. Dengan manajemen risiko maka penciptaan pasar akan mampu menghindari hal-hal tersebut. Apalagi jika negara termasuk dalam kategori sistemik. Jika suatu negara berada dalam 25 negara teratas untuk setiap tahun selama 2011-14 untuk perdagangan, dan setiap tahun selama 2011-13 untuk kredit bank atau setiap tahun selama 2011-14 untuk investasi portofolio, maka didefinisikan sebagai negara sistemik. Kebutuhan akan manajemen resiko dalam penciptaan pasar semakin mutal diperlukan.  

BERITA TERKAIT

Refleksi Hari Buruh

    Oleh: Didik J Rachbini Ph.D., Ekonom Indef, Rektor Universitas Paramadina   Kehidupan, perbuatan, kegiatan manusia pada dasarnya berpegang…

Prabowo Hadiri May Day, Bukti Keseriusan Pemerintah Jamin Hak Pekerja

    Oleh : Astrid Widia, Pemerhati Sosial Politik    Presiden Prabowo Subianto menunjukkan bagaimana komitmen kuat terhadap perlindungan bagi…

Danantara Pilar Baru Pengelolaan Aset Negara yang Strategis

     Oleh: Ratna Sari Dewi, Pengamat Kebijakan Publik   Indonesia memasuki babak baru dalam pengelolaan kekayaan negara dengan diluncurkannya…

BERITA LAINNYA DI Opini

Refleksi Hari Buruh

    Oleh: Didik J Rachbini Ph.D., Ekonom Indef, Rektor Universitas Paramadina   Kehidupan, perbuatan, kegiatan manusia pada dasarnya berpegang…

Prabowo Hadiri May Day, Bukti Keseriusan Pemerintah Jamin Hak Pekerja

    Oleh : Astrid Widia, Pemerhati Sosial Politik    Presiden Prabowo Subianto menunjukkan bagaimana komitmen kuat terhadap perlindungan bagi…

Danantara Pilar Baru Pengelolaan Aset Negara yang Strategis

     Oleh: Ratna Sari Dewi, Pengamat Kebijakan Publik   Indonesia memasuki babak baru dalam pengelolaan kekayaan negara dengan diluncurkannya…