NERACA
Jakarta – Guna mengoptimalkan pendapatan lebih besar lagi, emiten pengelola kawasan industri PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) akan mengembangkan lebih agresif lagi proyek area komersial dan residensial di tahun 2017. Hal ini dilakukan seiring dengan mulai beroperasinya beberapa pabrik besar di Cikarang, Bekasi dan salah satunya pabrik Mistubishi.
Presiden Direktur PT Puradelta Lestari Tbk atau Deltamas, Hongky J Nantang bilang, tahun 2017 perseroan akan lebih banyak mengembangkan porsi proyek komersial dan residensial. Diharapkan dengan pengembangan proyek tersebut mampu mendongkrak pertumbuhan pendapatan sebesar 25%. “Kita memprediksi hadirnya proyek tersebut akan mendongkrak pendapatan tumbuh 25%.”ujarnya di Jakarta, Rabu (11/5).
Namun demikian, perseroan memastikan bisnis lahan kawasan industri masih menjadi tumpuan utama dan bukan pada sektor komersial atau residensial. Hal senada juga disampaikan Direktur Deltamas, Hermawan Wijaya, pengembangan area komresial di kawasan terpadu Kota Deltamas dimaksudkan untuk menghidupkan suatu kawasan industri yang ada. Terlebih, pengembangan kawasan sendiri sudah dilakukan sejak tahun 2000an tetapi masih terbilang sedikit."Kita akan mendorong supaya komersil dan residensial jadi lebih mayoritas di 2017 ketika industri di sini sudah penuh," kata Hermawan.
Baik Hongky dan Hermawan, keduanya sepakat dimulainya tahun 2017 untuk pengembangan kawasan komersial dan residensial adalah timingnya yang tepat dengan mempertimbangkan mulai beroperasinya perusahaan otomotif besar asal Jepang. Nantinya, nantinya jenis residensial yang dikembangkan ialah jenis landed house atau rumah tapak dengan lahan yang sudah disiapkan seluas 500 hektare lebih.
Kemudian untuk menarik minat investor di kawasan industri Deltamas, perseroan terus berbenah mengembangka infrastruktur dan salah satunya rencana pembangunan power plant untuk kebutuhan listrik di kawasan industri. Selain itu, perseroan juga akan mengakuisisi lahan baru seluas 135 hektar dengan nilai investasi sebesar Rp 900 miliar. “Butuh waktu lama untuk menggarap investor datang ke Deltamas, dengan kondisi iklim investasi saat ini,”kata Hermawan.
Perseroan sendiri optimis target penjualan lahan seluas 50 hektar tahun ini bakal terealisasi seiring dengan lima perusahaan besar yang tengah dibidik perseroan dan dua diantaranya memiliki prospek yang cukup besar. Asal tahu saja, adanya dua calon pembeli yang prospektif menjadi keyakinan emiten pengelola kawasan industri, PT Puradelta Lestari Tbk bila target penjualan lahan industri tahun ini bakal tercapai.
Minat Investor
Minat dua calon pembeli ini memberikan sinyal positif bagi perseroan ditengah redupnya permintaan lahan industri secara keseluruhan yang telah terjadi sejak tahun lalu. “Kami memperkirakan aka nada perbaikan pada paruh kedua tahun ini seiring optimisme perbaikan ekonomi dan iklmi investasi.”kata Tondy Suwanto, Direktur tidak terafiliasi PT Puradelta Lestari Tbk.
Disebutkan, optimisme ini mendorong perusahaan untuk terus berekspansi mengembangkan fasilitas di lahan industri milik perseroan. Rencana ekspansi ini didukung dengan fundamental DMAS yang masih kuat. Tercatat, saat ini asset perusahaan sebesar Rp 7,7 triliun dengan kas dan setara kasi mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Sementara, ekuitas DMAS hingga kuartal pertama tahun ini tercatat Rp 7,4 triliun.
Kata Tondy, terdapat dua calon pembeli yang berpotensi melakukan pembelian lahan industri di GIIC, kawasan industri DMAS dengan luas area yang signifikan. “Apabila DMAS berhasil meraih marketing sales dari kedua pembeli tersebut, maka target marketing sales sebesar 50 hektar tahun ini hampir terpenuhi.”ujarnya.
Kedua calon pembeli tertarik membeli tanah di kawasan industri milik DMAS karena lokasinya yang strategis disertai dengan fasilitas yang lengkap dan berkelas dunia, serta terbukti diminati sejumlah perusahaan ternama dunia, seprti Mitsubishi dan Suzuki. Saat ini total luas kawasan kota Deltamas mencapai 3.050 hektar dengan cadangan luas area yang dapat dijual mencapai 1.127 hektar. (bani)
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…
Lahan bekas tambang selalu menyisakan dampak masalah pada kerusakan lingkungan dan juga ekonomi masyarakat sekitar. Maka guna menekan dampak dan…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…
Lahan bekas tambang selalu menyisakan dampak masalah pada kerusakan lingkungan dan juga ekonomi masyarakat sekitar. Maka guna menekan dampak dan…