Martabak termasuk kudapan favorit orang Indonesia. Lantaran punya banyak penggemar, peluang bisnis martabak pun terbuka lebar. Tak heran, banyak orang tertarik merambah bisnis martabak.
Bagi Anda yang tertarik menggeluiti bisnis ini ada penawaran kemitraan dari Martabak Favorit Bangka menawarkan kemitraan usaha. Paket kemitraan ini dibanderol mulai Rp 70 juta hingga Rp 250 juta. Dengan estimasi omzet Rp 1 juta per hari, mitra bisa balik modal dalam setahun.
Pemilik Martabak Favorit Bangka ini adalah Mas Udin yang berada di Bekasi, Jawa Barat. Bisnis martabak berkonsep kafe ini sudah berdiri sejak 1984.
Udin sapaan akrabnya bercerita, untuk mengembangkan usahanya, Martabak Favorit Bangka dirinya resmi menawarkan kemitraan pada 2009. Saat ini, jumlah mitra sudah ratusan yang tersebar di berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sumatra.
Martabak Favorit Bangka sendiri menjajakan martabak manis dan martabak telor. Khusus martabak manis memiliki 48 varian rasa. Antara lain cokelat, wijen, kacang, green tea, pisang, special butter dan lain-lain. "Varian special butter itu menu favorit kami," katanya.
Sementara ukurannya ada tiga, yakni unyil, reguler, dan large. Martabak manis ini dihargai mulai Rp 5.000–Rp 35.000 per porsi. Sementara martabak telor Rp 18.000–Rp 65.000 per porsi. Dalam kemitraan ini, Martabak Favorit Bangka menawarkan tiga paket investasi, yaitu paket Rp 70 juta, Rp 150 juta, dan Rp 250 juta.
Paket Rp 70 juta mengusung konsep booth. Mitra paket ini mendapat fasilitas antara lain booth/gerobak, peralatan masak yang terdiri dari dua loyang, satu kompor stoples, x-banner, bahan baku, seragam dan pelatihan.
Sementara paket Rp 150 juta mengusung konsep kafe. Fasilitasnya lebih banyak dari paket booth. Mitra juga mendapat 24 kursi dan 8 meja plus desain interior.
Ada pun paket Rp 250 juta mengusung konsep resto. Bedanya mitra paket ini mendapat 48 kursi, 12 meja, desain interior, dan meja kasir. Selain itu, mitra paket ini boleh menjual aneka minuman jus. Sementara itu, paket kafe hanya menjual minuman botol. "Khusus paket resto kami kenakan royalty fee 5% dari laba," jelasnya.
Estimasi paket penjualan berbeda-beda setiap paket. Mitra paket booth ditargetkan bisa meraup omzet Rp 1 juta– Rp 1,5 juta per hari. Sementara mitra paket kafe bisa meraup omzet 2,5 juta–Rp 3,5 juta per hari. Ada pun paket resto bisa mengantongi omzet Rp 4 juta per hari. Dengan rata-rata laba bersih sekitar 16%-20%, mitra bisa balik modal setahun.
Menurut, Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita Supit mengatakan, martabak adalah salah satu jajanan makanan khas Indonesia yang digemari oleh semua kalangan. Namun menurutnya, persaingan bisnis ini sudah sangat ketat. Untuk itu, setiap pemain harus pintar-pintar melakukan inovasi dari segi varian menu yang ditawarkan. "Contohnya ditambahkan Nutela atau Ovomaltine yang sekarang lagi hits,” ujarnya.
Levita menilai, biaya kemitraan ini memang tidak murah. "Tapi yang penting pusat harus bisa menjelaskan agar transparan," ujarnya.
NERACA Jakarta - Penggunaan e-commerce di Indonesia terus mengalami lonjakan seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin mengandalkan…
NERACA Jakarta - PT Delifru Utama Indonesia ditunjuk sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mesin kopi asal Italia, La…
NERACA Jakarta - Produsen air mineral kemasan asal Bandung, Sierra meraih penghargaan di ajang Top Innovation Choice Awards 2025…
NERACA Jakarta - Penggunaan e-commerce di Indonesia terus mengalami lonjakan seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin mengandalkan…
NERACA Jakarta - PT Delifru Utama Indonesia ditunjuk sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mesin kopi asal Italia, La…
NERACA Jakarta - Produsen air mineral kemasan asal Bandung, Sierra meraih penghargaan di ajang Top Innovation Choice Awards 2025…