Ciputra Development Bagi Dividen Rp444,85 Miliar

NERACA

Jakarta - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyepakati pembagian dividen tunai senilai Rp444,85 miliar atau setara Rp24 per lembar saham. Dividend payout ratio (DPR) perseroan setara 21% dari laba bersih yang senilai Rp2,12 triliun pada tahun buku 2024.“Dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp445 miliar atau setara dengan Rp24 per saham. Ini merupakan alokasi 21 persen dari laba bersih perusahaan,”kata Head of Investor Relations CTRA, Aditya Ciputra Sastrawinata di Jakarta, kemarin.

Dirinya menjelaskan, sisa laba bersih sebesar Rp1 miliar dialokasikan sebagai cadangan dan yang senilai Rp1,68 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan untuk pengembangan perusahaan. Dalam RUPST, perseroan juga menyetujui pengangkatan kembali Candra Ciputra sebagai Direktur Utama.

Pada kuartal I-2025, emiten properti ini membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2,73 triliun atau naik 17,94% year on year (yoy) dari Rp2,31 triliun pada kuartal I-2024. Secara rinci, pendapatan periode ini mayoritas berasal dari segmen penjualan kaveling rumah, apartemen, dan kantor sebesar Rp 2,17 triliun.

Adapun, sisanya, berasal dari segmen pendapatan usaha yang berkontribusi Rp560,88 miliar. Sementara itu, beban pokok penjualan dan beban langsung naik ke Rp1,33 triliun di kuartal I, dari Rp 1,13 triliun pada periode sama tahun lalu. Laba bersih naik lebih tinggi, yakni 36,6% menjadi Rp660,40 miliar dari Rp483,39 miliar per Maret 2024.

Tahun ini, perseroan optimistis mengejar target marketing sales Rp11 triliun atau sama seperti 2024.  Menurut Aditya ada dua alasan utama CTRA mencanangkan target marketing sales pada 2025 yang serupa dengan 2024. Pertama, ada tantangan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang menanjak, meskipun terbatas.

Bila situasi ini berlanjut maka akan berdampak ke minat konsumen. Pembelian yang menggunakan KPR berkontribusi hingga 72% terhadap marketing sales CTRA pada kuartal I/2025. Faktor kedua, ialah CTRA hanya mengandalkan penjualan dari proyek-proyek eksisting. Pada 2025, perusahaan masih mematangkan sekitar 5 skema joint operation (JO), yang diperkirakan belum rampung hingga akhir tahun ini.

Sejumlah proyek properti yang menjadi andalan CTRA pada 2025 ialah CitraGarden Bintaro, CitraLand Surabaya, CitraGarden Serpong, Citra City Sentul, CitraRaya Tangerang, CitraLand Gama City Medan, CitraGarden City Jakarta, CitraLand The GreenLake Surabaya, CitraGarden Sidoarjo, dan CitraLand CPI City Makassar.

Adapun, target pendapatan 2025 diharapkan meningkat 5%–10%, dan laba bersih naik lebih tinggi 10%–15%. Ciputra Development tercatat membukukan marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp3,15 triliun selama Januari – Maret 2025. Perolehan ini turun 5% secara tahunan (year on year/YoY), tetapi menguat 35% dibandingkan dengan kuartal IV/2024.

Pada 2024, CTRA mengemas marketing sales Rp11,01 triliun, dengan raihan pendapatan Rp11,18 triliun dan laba bersih Rp2,12 triliun. Dengan estimasi target yang sudah disampaikan, maka setidaknya CTRA berpotensi meraih pendapatan Rp12,30 triliun dan laba bersih 2,44 triliun.

Kata Aditya,  marketing sales CTRA menjadi yang terbesar di antara perusahaan properti lainnya. Pada 2025, perusahaan menargetkan raihan Rp11 triliun, dengan estimasi pendapatan 5%–10%, dan laba bersih naik 10%–15%.“Untuk pendapatan CTRA, sekitar 80% berasal dari pengembangan properti untuk dijual seperti rumah dan ruko, sedangkan 20% ialah pengelolaan properti komersial seperti mal, hotel, dan rumah sakit” ujarnya.

Secara total, CTRA memiliki lebih dari 89 proyek di 34 kota di Indonesia dengan land bank sendiri 2.009 hektare (Ha) dan land bank proyek JO 2.166 Ha. Menurut Aditya, diversifikasi lokasi dan produk membuat peluang pertumbuhan CTRA di berbagai wilayah sekaligus mengurangi ketergantungan di pasar tertentu.

Direktur Utama CTRA Chandra Ciputra menyebutkan di tengah penurunan daya beli masyarakat, perseroan memilih mengambil segmen midle up yang pengaruhnya tidak terlalu besar. Sekitar 44% atau mayoritas marketing sales perseroan berasal dari rumah dengan harga Rp2 miliar—Rp5 miliar.

BERITA TERKAIT

RUPST Pertamina EP 2024 - Tegaskan Komitmen Operasi dan Transformasi

PT Pertamina EP (PEP) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sebagai forum strategis untuk memaparkan kinerja positif tahun buku…

Autopedia Anggarkan Belanja Modal Rp30 Miliar

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…

Bidik Pertumbuhan Pendapatan - KBAG Ekspansi Proyek di Cengkareng dan Jonggol

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

RUPST Pertamina EP 2024 - Tegaskan Komitmen Operasi dan Transformasi

PT Pertamina EP (PEP) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sebagai forum strategis untuk memaparkan kinerja positif tahun buku…

Autopedia Anggarkan Belanja Modal Rp30 Miliar

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…

Bidik Pertumbuhan Pendapatan - KBAG Ekspansi Proyek di Cengkareng dan Jonggol

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…