Peluang bisnis waralaba makanan semakin beragam. Pencipta bisnis waralaba makanan harus berpikir ekstra memunculkan ide usaha baru dengan tampilan unik dan nama yang punya nilai jual.
Edi Hartono, bersama teman-temannya berhasil menciptakan peluang bisnis waralaba dengan menyulap jajanan tradisional berwujud kue mungil bertekstur empuk menjadi camilan ala Eropa, yaitu kue cubit yang diberi embel-embel nama Eropa. Omzet yang ditawarkan cukup menggiurkan yaitu mencapai Rp 10 juta per bulan. "Kue cubit kita tahu kan makanan kampung ya. Kita mau angkat kue cubit jadi camilan berkelas dengan sentuhan rasa-rasa Eropa seperti ini. Sisi Eropanya dari warna, tekstur, rasa dan toping-nya," jelas Edi Hartono, pemilik bisnis waralaba Kue Cubit Eropa.
Ada 8 varian rasa yang ditawarkan di antaranya royal cappucino, great taro, green tea crush, original, chocolate lover, red velvet, italian bubble gum dan black forest. Setiap tiga bulan Edi meluncurkan varian rasa baru untuk kue cubitnya.
Paket bisnis waralaba Kue Cubit Eropa ditawarkan tidak sampai Rp 10 juta dan tanpa biaya kemitraan. Paket franchise-nya mulai dari Rp 6 jutaan harga pameran untuk paket tanpa booth.
Selain itu, ada paket booth ekonomis yang seharga Rp 9,9 juta harga pameran dari harga normal paket yaitu Rp 13 juta. Lalu paket exclusive dengan ukuran booth lebih besar seharga Rp 20 juta. Bisnis waralaba Kue Cubit Eropa ini sudah laris manis hingga menjaring puluhan mitra. "Sudah ada mitra 53 orang. Dari pameran ini saja dapat 30 orang pembeli. Kebanyakan beli yang ekonomis," tambahnya.
Bisnis yang dijalankan kurang dari dua tahun ini sudah tersebar hingga di Jabodetabek, Lampung, Bengkulu, Jogja, Karawang, dan Purwakarta.
Ibu-ibu rumah tangga yang berminat mengisi waktu luang sekaligus mendapat penghasilan menjadi mayoritas pembeli franchise Kue Cubit Eropa. "Ibu-ibu rumah tangga paling banyak. Lalu guru, sampai anak-anak muda termasuk juga banyak. Kalau mahasiswa yang usianya kurang dari 25 tahun kita kasih diskon Rp 1 juta," ucap Edi.
Selain diskon, Edi menyediakan 3 booth gratis setiap tahunnya khusus bagi anak muda. "Khusus anak muda, kita sediakan free 3 unit paket ekonomis yang dibagikan setiap tahunnya. Tinggal kirim proposal saja," imbuhnya.
Fasilitas yang didapat diantaranya 1 unit booth, kompor, loyang, standing banner, seragam, bahan baku perdana, packaging hingga SOP cara pembuatan. Setelah usaha berjalan, mitra hanya tinggal melanjutkan membeli bahan baku serta kemasan.
Sebagai gambaran, Edi menjelaskan, dengan modal Rp 9,9 juta untuk membeli franchise paket ekonomis, laba bersih yang diraup per bulan bisa mencapai Rp 3 juta. "Asumsi terpenuhi target omzet penjualan Rp 350.000 per hari selama 30 hari. Harga per kotak kue cubit Rp 10 ribu isi 10 kue. Omzet per bulan bisa Rp 9-10 juta per bulan. Tanpa franchise fee dan royalty fee," ujarnya.
NERACA Jakarta - Penggunaan e-commerce di Indonesia terus mengalami lonjakan seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin mengandalkan…
NERACA Jakarta - PT Delifru Utama Indonesia ditunjuk sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mesin kopi asal Italia, La…
NERACA Jakarta - Produsen air mineral kemasan asal Bandung, Sierra meraih penghargaan di ajang Top Innovation Choice Awards 2025…
NERACA Jakarta - Penggunaan e-commerce di Indonesia terus mengalami lonjakan seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin mengandalkan…
NERACA Jakarta - PT Delifru Utama Indonesia ditunjuk sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mesin kopi asal Italia, La…
NERACA Jakarta - Produsen air mineral kemasan asal Bandung, Sierra meraih penghargaan di ajang Top Innovation Choice Awards 2025…