Genjot Penjualan Emas - Antam Terus Ekspansi Tambah Butik Emas

NERACA

Jakarta –Meskipun harga emas selalu mengalami naik dan turun, namun investasi di sektor ini diyakini masih menjanjikan keuntungan yang cukup besar dan bahkan tahan banting terhadap inflasi. Maka melihat masih besarnya antusias masyarakat berinvestasi emas, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam/ANTM) terus ekspansi agresif dengan menambah gerai Butik Emas Logam Mulia.

Teranyar, perseroan membuka gerai baru Butik Emas Logam Mulia (BELM) Jakarta II di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat. Kata Direktur Antam, Tedy Badrujaman, pembukaan Butik Emas LM Jakarta Sarinah merupakan bukti komitmen perseroan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja melalui komoditas emas.

Selain akselerasi proyek-proyek pengembangan komoditas nikel dan bauksit, komoditas emas merupakan salah satu prioritas utama,”Butik ini merupakan Butik Emas LM kesebelas yang dimiliki Antam. Sebelumnya Antam telah membuka sepuluh Butik Emas LM yang tersebar di sembilan kota besar Indonesia,”ujarnya di Jakarta, Selasa (19/5).

Kesembilan kota besar tersebut, jelas dia, adalah Jakarta (dua butik), Bandung, Surabaya dua butik, Makassar, Palembang, Semarang, Balikpapan, Banjarmasin, dan Medan. Dirinya mengutarakan, selain strategi bisnis dalam rangka ekspansi bisnis, aksi korporasi ini bertujuan untuk perluasan pasar di sektor retail dalam meningkatkan penjualan.

Tedy bilang, pembukaan gerai tidak hanya sebatas bisnis meningkatkan penjualan emas, tetapi juga upaya meningkatkan pelayanan, kemudahan bertransaksi, memberikan suasana yang nyaman dan aman dalam pembelian emas serta memberikan edukasi investasi emas kepada para pelanggan.

Pada kuartal I-2015 tercatat penjualan emas Antam mencapai 3.792 kilogram (kg) atau 38% dari target penjualan 2015 sebesar 9.963 kg. Komoditas emas menjadi kontributor terbesar total penjualan di kuartal I-2015 dengan kontribusi sebesar 68 persen atau senilai Rp1,94 triliun.

Asal tahu saja, Antam telah mengambil kebijakan-kebijakan strategis untuk menghadapi tantangan yang muncul. Kebijakan ini diambil terkait adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan tidak dapat dilakukannya ekspor mineral mentah dan kondisi harga komoditas yang kurang menggembirakan.

Tahun lalu, tantangan-tantangan tersebut menjadikan perseroan membukukan rugi bersih senilai Rp775 miliar dengan nilai penjualan sebesar Rp9,42 triliun,”Program penghematan biaya dan optimalisasi kinerja operasional menjadi prioritas utama Antam," ungkap Direktur Utama ANTAM, Tato Miraza.

Menurut Tato, penghematan tersebut melalui penerapan program penghematan biaya seperti penggunaan umpan bijih yang lebih murah dari Pomalaa, evaluasi terhadap kontrak-kontrak dengan pihak ketiga serta penerapan Vendor Held Stock (VHS) yang menghilangkan biaya persediaan bahan bakar. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…