NERACA
Jakarta- PT Benakat Integra Tbk (BIPI) memperoleh pinjaman sebesar US$34,9 juta PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk mendukung kegiatan operasional anak usahanya, PT Benakat Petroleum. Untuk itu, perseroan menandatangani perjanjian penanggungan dan penjaminan atas pinjaman tersebut.
Direktur PT Benakat Integra Tbk, Michael Wong mengatakan, penandatangan perjanjian pinjaman tersebut telah dilakukan perseroan pada 27 Desember 2013. Dalam perjanjian ini perseroan menjaminkan saham dalam PT Benakat Oil. “Nilai transaksinya kurang dari 20% dari total ekuitas perseroan.” katanya dalam keterangan yang diterbitkan di Jakarta, pekan ini.
Oleh karena itu, menurut dia, transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam LK No. IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama. Juga tidak mengandung benturan kepentingan dan bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam LK No. IX.E.1 tentang transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu.
Seiring terus melebarnya bisnis tambang emiten ini terus berbenah diri untuk melakukan inovasi dan transformasi untuk menjawab tantangan persaingan bisnis di masa depan. Salah satunya, dengan mengganti nama perusahaan dari PT Benakat Petroleum Energy Tbk menjadi PT Benakat Integra Tbk.
Dengan adanya penggantian nama tersebut diharapkan bisa mendukung fokus perusahaan untuk menjadi perusahaan energi terintegrasi, baik melalui bidang infrastruktur ataupun bidang-bidang strategis lainnya. Manajemen perseroan mengaku sejak listing di Bursa Efek Indonesia pada awal 2010 lalu, BIPI telah beberapa kali melakukan akuisisi strategi, antara lain akuisisi 37,67% saham PT Elnusa Tbk (ELSA), sekitar 10,3% saham PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) dan terakhir mengakuisisi 100% saham PT Astrindo Mahakarya Indonesia perusahaan yang bergerak dibidang jasa infrastruktur pertambangan batubara.
Sementara pada akhir Juni 2013, perseroan menyelesaikan transaksi akuisisi PT. Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI). Dengan terlaksananya transaksi akuisisi tersebut, BIPI sebagai perusahaan integrasi energi ini mengharapkan agar AMI dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan di 2013 dan tahun-tahun berikutnya.
Tercatat, hingga kuartal ketiga 2013, emiten sektor infrastruktur energi dan logistik ini mencatatkan laba bersih menjadi Rp 272,5 miliar, dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 20,14 miliar. Peningkatan laba bersih ini disebut sebut didorong peningkatan pendapatan, terutama pasca akuisisi PT Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI) yang merupakan perusahaan infrastruktur pertambangan batubara. (lia)
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…