Perempuan, Pendidikan, dan Sains Demi Kemajuan Bangsa - FWIS

Kaum perempuan memiliki kontribusi penting dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara. Dan, L'Oreal-UNESCO telah membantu memajukan sains dan memberi dukungaan kepada perempuan peneliti untuk menstimulasi seluruh perempuan di Indonesia.

NERACA

''Wanita adalah tiang negara, apabila wanitanya baik, maka baiklah negara itu, tapi bila wanitanya buruk, maka buruk pulalah negara itu.'' (Muhammad SAW)

Dalam menata dunia, khususnya negara Indonesia, peran perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata. Kenapa? Pasalnya dari jumlah keseluruhan penduduk di muka bumi, sekitar 49%-nya adalah perempuan. Begitupun Indonesia, negeri yang diduga sebagai Atlantis yang hilang ini, hampir separuh penduduknya adalah perempuan.

Berdasarkan data dari United Nations Statistics Division, signifikansi peran perempuan sebagai Umber Daya Manusia (SDM) bangsa bisa dilihat dari jumlah tenaga kerja perempuan dalam aktivitas ekonomi nasional sebanyak 38%, dalam bidang pendidikan jumlah tenaga pendidik perempuan di tingkat dasar mencapai 61%, tingkat menengah 43 % dan jenjang pendidikan tinggi 39%. Bahkan pada bidang kesehatan keterlibatan tenaga kesehatan perempuan mencapai 80%. Seluruh data ini menunjukkan betapa signifikannya peran perempuan dan ini semakin mengukuhkan bahwa perempuan adalah salah satu pilar kekuatan SDM bangsa.

Dalam rangkaian acara Peringatan satu dasawarsa L'Oreal-UNESCO For Women in Science, dan sebagai bagian dari perayaan "World Science Day for Peace and Development”, Ibu Negara Republik Indonesia Ani Bambang Yudhoyono menuturkan,  Indonesia bukan hanya bertekad menjadi bangsa yang berpengetahuan, namun juga berbudaya dan beradab.

Pendidikan, lanjut Ibu Ani, merupakan kunci kemajuan sebuah bangsa. Pendidikan itu sendiri merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Dengan semakin banyaknya partisipasi dan kepedulian semua pihak, maka upaya untuk mencerdaskan anak dan bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pembukan UUD 1945 dapat diwujudkan lebih cepat lagi.

"Saya mengajak semua pihak yang peduli pada pendidikan untuk saling terus mengeratkan tangan guna mewujudkan pendidikan yang adil dan merata," kata Ibu Ani di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) belum lama ini.

Melihat pentingnya pendidikan bagi perempuan dalam meningkatkan kualitas bangsa, Ibu Ani telah mencurahkan upaya yang luar biasa untuk memajukannya melalui program-program seperti Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Hijau, Indonesia Kreatif, dan Indonesia Peduli. Tak ayal, inisiatifnya tersebut membuat UNESCO memberikan penghargaan kehormatan "Women Empowerment in Education" pada dirinya.

Penghargaan yang diberikan ini adalah bentuk pengakuan terhadap komitmen Ibu Negara yang telah berlangsung lama dan kontribusi inovatifnya untuk meningkatkan taraf hidup perempuan dan anak-anak di Indonesia. Inisiatif yang dipelopori Ibu Negara menjadi saksi kekuatan transformatif dari kemampuan membaca dan pendidikan.

Wakil Direktur UNESCO Biro Sains Regional untuk Asia dan Pasifik Shahbaz Khan mengatakan, inisiatif yang telah dilakukan Ani Yudhoyono mencerminkan visi UNESCO, bahwa perdamaian dan pembangunan berkelanjutan hanya dapat maju melalui pemberdayaan semua individu dengan pengetahuan dan alat untuk membentuk masa depan.

"Ada tiga alasan untuk keberhasilan ini. Pertama, Anda (Ibu Negara) melakukan investasi pada perempuan dan kita tahu efek berlipat dari kemampuan membaca dan pendidikan pada perempuan, keluarga mereka dan masyarakat. Kedua, inisiatif yang telah Anda mulai sangat transformatif, memungkinkan perempuan untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk menciptakan peluang baru dalam kehidupan mereka, khususnya melalui keterampilan kewirausahaan, yang pada gilirannya berdampak pada ekonomi yang lebih luas. Ketiga, Anda telah menempatkan prinsip kelestarian sebagai pusat dari semua inisiatif, membuatnya menjadi ramah lingkungan,” papar Khan.

Sains Demi Kemajuan Bangsa

Perempuan yang merupakan komponen terbesar dari penduduk merupakan aset bangsa yang potensial dan kontributor yang signifikan di dalam pembangunan bangsa, baik sebagai agen perubahan maupun sebagai obyek pembangunan. Salah satu misi dari pemberdayaan perempuan adalah meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan, memberdayakan perempuan dalam bidang pendidikan dan sains mutlak harus dilakukan.

Terkait hal tersebut, Sejak tahun 1998, L’Oréal bersama UNESCO mencanangkan program L’Oreal – UNESCO for Women in Science (FWIS) yang memberikan penghargaan kepada peneliti perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, FWIS National mulai diadakan pada tahun 2004 dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Negara Pemberdayaan dan Perlindungan Anak dan Perempuan dan Kementrian Riset dan Teknologi.

“Peran pendidikan dan  sains sangat penting dalam memajukan bangsa Indonesia. Sains adalah kunci yang mendorong dan mempercepat kemajuan suatu negara. KNIU KemDikBud sangat menghargai inisiatif L’Oréal dalam menghargai peran penting ilmuwan wanita dalam memajukan sains dan sebagai inspirasi perempuan muda Indonesia untuk berkarir sebagai ilmuwan. Melalui FWIS, L’Oréal membantu mewujudkan potensi Indonesia sebagai bangsa berbasis sains,” kata  Ketua Harian Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud) Prof. Dr. Arief Rachman MPd.

Berkaitan hal tersebut, Ibu Ani juga menyampaikan penghargaan kepada pihak L'Oreal dan UNESCO atas program yang telah dilangsungkan di Indonesia bersama Komisi Nasional UNESCO untuk Indonesia. Selama 10 tahun mereka membuat program pemberdayaan perempuan dengan tema 'A Decade of Empowerment Women Scientist.'

"Program ini telah membantu memajukan ilmu pengetahuan dan memberi dukungan kepada perempuan peniliti di Indonesia dan sangat layak dibanggakan karena telah mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia," ujar Ibu Ani.

Ibu Negara berharap program FWIS ini terus berkelanjutan dan membantu memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia. Ibu Ani berharap program ini juga menginspirasi sektor swasta lainnya untuk berpartisipasi dan memberi kontribusi dalam mendorong pendidikan dan pembangunan bangsa.

"Semoga dengan berlangsungnya ini akan ada lebih banyak perempuan peniliti yang dapat berperan dalam pembangunan bangsa. Indonesia selalu menunggu karya nyata kaum perempuan," Ibu Ani menegaskan.

BERITA TERKAIT

Mengenal Konsep Ki Hadjar Dewantara dalam Transformasi Pendidikan

  Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengenalkan konsep yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara, sebagai konsep yang…

Waduh, Jumlah Kekerasan ke Anak Meningkat

  FEDERASI Serikat guru Indonesia (FSGI) mencatat  tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan. Pada Januari- September 2024 sebanyak 36 kasus terjadi yang terdiri…

Tidak Kuliah Tapi Bisa Menerima Gelar Doktor, Kenali Gelar Doktor Honoris Causa

  Belakangan ini banyak dibahas oleh netizen soal pemberian gelar doctor honoris causa kepada salah satu publik figur. Banyak yang…

BERITA LAINNYA DI

Mengenal Konsep Ki Hadjar Dewantara dalam Transformasi Pendidikan

  Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengenalkan konsep yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara, sebagai konsep yang…

Waduh, Jumlah Kekerasan ke Anak Meningkat

  FEDERASI Serikat guru Indonesia (FSGI) mencatat  tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan. Pada Januari- September 2024 sebanyak 36 kasus terjadi yang terdiri…

Tidak Kuliah Tapi Bisa Menerima Gelar Doktor, Kenali Gelar Doktor Honoris Causa

  Belakangan ini banyak dibahas oleh netizen soal pemberian gelar doctor honoris causa kepada salah satu publik figur. Banyak yang…