Untuk menghindari kebosanan, para pelaku bisnis kuliner selalu berkreasi dengan sederet ide-ide segarnya. Akibatnya, setiap tahun, selalu ada ide baru yang muncul dan dikembangkan. Seperti pancake, misalnya, kudapan ini bisa dikatakan menjadi menu paling populer di kota besar seperti Jakarta. Padahal, menu yang sebenarnya dianggap sebagai menu sarapan di negara barat ini, ternyata mendapat imej dan perlakuan berbeda di Indonesia.
Sebetulnya sudah lama pancake dikenal masyarakat di kota-kota besar di Indonesia. Disebut pancake, karena adonan kue memang harus dibuat di wajan datar. Pancake sendiri sebenarnya ada beberapa macam, pancake Eropa, pancake Amerika, pancake Asia dan bahkan pancake Australia.
Sementara itu,Indonesia juga punya pancake luar biasa, kue dadar gulung merupakan salah satunya, yang merupakan kreasi dari pancake ala Belanda. Adonan pancake tipis ini diadopsi oleh masyarakat Indonesia, dengan disesuaikan selera. Karena itu, kue pancake ala Belanda itu pun diisi parutan kelapa muda yang sudah digulai atau disebut unti. Namanya pun menjadi bernama kue dadar gulung.
Selain kue dadar gulung, kue surabi juga bisa dikatakan sebagai pancake ala Indonesia. Kue dengan adonan campuran tepung beras dan santan ini, ternyata juga sudah dikreasikan lebih luas lagi. Seperti misalnya yang dilakukan oleh Serabi Duren. Usaha warung tenda surabi di Bogor ini memiliki 70 lebih variasi rasa surabi, namun yang paling disukai pengunjung adalah surabi duren. Selain rasanya yang gurih, vla duren yang legit mampu membuat lidah terus bergoyang.
Menurut Pendi, pemilik usaha Surabi Duren, warung tendanya tak pernah sepi sejak dibuka mulai pukul 10 pagi. Beberapa orang keluar-masuk di warung yang mulai buka 4 tahun lalu. Kebanyakan pembeli adalah anak-anak muda terutama pada malam minggu. Sedangkan hari libur didominasi oleh mobil berplat B (Jakarta).
Ihwal surabi dengan beraneka rasa menurut Pendi, untuk memenuhi tuntutan pasar. “Kebanyakan pelanggan saya adalah anak-anak muda. Saya musti memenuhi selera anak-anak sekarang. Kalau tidak, surabi tidak ada yang beli. Surabi mungkin hanya tinggal sejarah,” tuturnya.
Kue surabinya sendiri terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan kelapa agar rasanya gurih. Adonan kue surabi lalu dibakar dengan tungku yang terbuat dari tanah liat. Untuk kayu bakarnya, Pendi menggunakan arang kayu. Pernah ia gunakan arang batok kelapa. Tapi rasanya tidak karuan. “Dengan arang kayu, kue surabi aromanya jadi wangi dan rasanya kian gurih.” ucap Pendi. Untuk vla duren yang disiram diatas kue surabi, Pendi menggunakan durian montong. Daging durian lalu diblender dan diberi susu serta campuran lainnya. Untuk surabi duren, ada 6 macam rasa. “Kami ada duren polos, coklat, oncom, keju, pisang, dan durian coklat keju,” paparnya.
Selain buka di Bogor, Surabi Duren juga buka cabang di Ciawi dan Sukabumi. Setiap hari, Pendi mampu menjual sekitar 200-300 surabi duren. Selebihnya adalah surabi dengan rasa lain seperti oncom, keju, coklat, mayonnaise,strawberry, dan pisang, “Banyak juga yang bawa pulang. Kalau buat dibawang pulang, antara kue surabi dan vla dipisah supaya tidak bau,” paparnya.
NERACA Jakarta - Produsen air mineral kemasan asal Bandung, Sierra meraih penghargaan di ajang Top Innovation Choice Awards 2025…
NERACA Jakarta - Saat ini, inovasi bukan lagi menjadi pilihan namun sudah menjadi kunci utama di tengah dinamika pasar.…
NERACA Jakarta - Tiga Kreasi, Creative Agency dalam bidang hiburan dan acara kreatif membuat gebrakan baru dengan menyandingkan antara…
NERACA Jakarta - Produsen air mineral kemasan asal Bandung, Sierra meraih penghargaan di ajang Top Innovation Choice Awards 2025…
NERACA Jakarta - Saat ini, inovasi bukan lagi menjadi pilihan namun sudah menjadi kunci utama di tengah dinamika pasar.…
NERACA Jakarta - Tiga Kreasi, Creative Agency dalam bidang hiburan dan acara kreatif membuat gebrakan baru dengan menyandingkan antara…