Mampu Beradaptasi Zaman - Apresiasi The Top 25 CEO Future Finance 2025

Sebagai apresiasi transformasi industri jasa keuangan, Plus Idea Komunika bersama goodmoney.id menggelar Innovative Future Finance Awards 2025 dan The 25 Top CEO Future Finance 2025. Selain memberikan apresiasi, acara ini juga menjadi wadah silaturahmi untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi demi terciptanya ekosistem jasa keuangan yang dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Kata Arief Wibisono, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan, telah terjadi pergeseran signifikan dari nasabah dalam mengakses layanan perbankan yang ditandai dengan beberapa fenomena seperti penurunan jumlah kantor cabang fisik, jumlah unit ATM yang melandai dan meningkatnya penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran, termasuk pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). “Selain itu, cybersecurity juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan guna menjaga kepercayaan layanan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sementara ekonom Indef, Aviliani menambahkan, sebagai validator data penelitian menyampaikan bahwa Tim riset Plus Idea Komunika menggunakan 4 indikator penilaian Innovative Future Finance, yaitu 1.) Financial Performance; 2.) Digital Initiative; 3.) Business Synergy; dan 4.) Economic Empowerment and Education. “Sementara untuk penilaian Top 25 CEO Future Finance, tim riset menggunakan 5 indikator, yaitu 1.) Pencapaian bisnis; 2.) Nilai integritas; ; 3.) Inovasi, dari inisiatif digitalisasi, hingga adopsi teknologi; 4.) Ketahanan organisasi, salah satunya kemampuan menghadapi krisis; 5.) Dampak sosial dan tata kelola dari budaya organisasi, keberagaman, tanggung jawab sosial, keberlanjutan (ESG),”ungkapnya.

Hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan I/2025 menunjukkan bahwa sektor perbankan cukup optimis dengan kinerja tahun ini. Hal ini tercermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) kuartal I/2025 di angka 66 yang artinya berada di zona optimis. Optimisme ini dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap stabilitas kondisi makroekonomi serta keberlanjutan dari pertumbuhan kinerja intermediasi yang disertai dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko.

Pertumbuhan kinerja intermediasi yang positif ini ditunjukkan dengan kemampuan kredit perbankan yang tumbuh dua digit sebesar 10,30% per Februari 2025 menjadi Rp 7.825 triliun. Angka ini melanjutkan tren pertumbuhan kredit Januari 2025 sebesar 10,27% (yoy). Sedangkan perusahaan pembiayaan tercatat oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bahwasannya proyeksi piutang pembiayaan industri multifinance berpotensi hanya tumbuh 7%-8% pada tahun 2025, beberapa segmen pembiayaan potensial terus diupayakan untuk digarap, seperti pembiayaan dengan skema Buy Now Pay Later (BNPL) dan pembiayaan sektor perumahan yang didukung oleh program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah. 

Sementara itu, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan bahwa sepanjang kuartal I/2025, industri asuransi jiwa mencatatkan kinerja positif dengan pendapatan premi industri yang naik 3,2% secara year-on-year menjadi Rp 47,45 triliun. Kenaikan total pendapatan premi didorong oleh pertumbuhan premi lanjutan yang mencapai Rp20,94 triliun atau naik 8,2% secara year on year. Berbeda dengan industri asuransi jiwa, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan premi asuransi umum pada 2025 kemungkinan tidak akan melebihi pencapaian tahun 2024.

Tercatat total pendapatan premi asuransi umum pada kuartal I/2025 naik tipis 0,3%, dari Rp 30,45 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 30,53 triliun.  Kinerja yang solid dan inovasi berkelanjutan di sektor jasa keuangan memiliki dampak signifikan terhadap pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, penguatan inklusi dan literasi keuangan juga diwujudkan melalui berbagai program, seperti edukasi manfaat produk dan layanan keuangan, pembukaan rekening tabungan, perluasan akses permodalan hingga pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku bisnis UMKM serta kelompok masyarakat prasejahtera.

Kemudian, transformasi dan inovasi digital turut memainkan peran penting, baik dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis maupun menghadirkan solusi finansial yang lebih inklusif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat atau konsumen. 

 

BERITA TERKAIT

Bekasi Fajar Incar Marketing Sales Rp600 Miliar

Di tengah gejolak ekonomi dan geo politik global, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menargetkan penjualan (marketing sales) sebesar…

Sinarmas Asset Management Gandeng Bahana Sekuritas untuk Distribusi Reksadana

NERACA Jakarta – PT Sinarmas Asset Management resmi mengukuhkan kemitraan strategis dengan PT Bahana Sekuritas sebagai agen penjual reksa dana…

Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar - Medco Power Tawarkan Kupon Hingga 9,25%

NERACA Jakarta  — Perkuat likuiditas, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Medco Power Indonesia menerbitkan Obligasi Berkelanjutan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bekasi Fajar Incar Marketing Sales Rp600 Miliar

Di tengah gejolak ekonomi dan geo politik global, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menargetkan penjualan (marketing sales) sebesar…

Sinarmas Asset Management Gandeng Bahana Sekuritas untuk Distribusi Reksadana

NERACA Jakarta – PT Sinarmas Asset Management resmi mengukuhkan kemitraan strategis dengan PT Bahana Sekuritas sebagai agen penjual reksa dana…

Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar - Medco Power Tawarkan Kupon Hingga 9,25%

NERACA Jakarta  — Perkuat likuiditas, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Medco Power Indonesia menerbitkan Obligasi Berkelanjutan…