NERACA
Jakarta - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menargetkan produksi emas tumbuh di tahun 2025 sebesar 25% year on year (yoy), dari sebelumnya volume produksi sebesar 93,4 kilo ons (koz) dan penjualan emas sebesar 97,1 koz pada tahun 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Emiten produsen tanbang emas ini menjelaskan, target pertumbuhan produksi itu seiring dimulainya penambangan kembali di Pit Araren dan pembukaan Pit baru di bagian utara konsesi perseroan, serta dimulainya penambangan bawah tanah."Perseroan telah melakukan kegiatan eksplorasi secara intensif dan berkelanjutan pada 427 titik pengeboran dengan total 75.807 meter sepanjang tahun 2024,"kata Direktur Utama ARCI, Rudy Suhendra.
Rudy menjelaskan, salah satu temuan paling signifikan dari pengeboran eksplorasi teridentifikasi di bagian utara konsesi pada kuartal III-2024, ditemukannya bijih emas kadar tinggi sebesar 60 g/t dengan ketebalan 36 meter pada kedalaman 178 meter hingga 214 meter.
Disampaikannya, pengembangan tambang bawah tanah perseroan menunjukkan hasil positif, dengan pembukaan tambang bawah tanah Pit Kopra berhasil dilakukan pada 5 Desember 2024.“Sampai Juni 2025, penambangan bawah tanah berhasil mencapai kedalaman 425 meter, dan secara paralel perseroan mengidentifikasi potensi eksplorasi dan penambangan bawah tanah yang berkelanjutan,” ujar Rudy.
Sebagai strategi jangka panjang keberlanjutan dan menjawab komitmen esensial selama ini, perseroan kembali berinvestasi pada sektor energi panas bumi melalui pendirian PT Toka Tindung Geothermal (TTG) bersama dengan PT Ormat Geothermal Indonesia. Per Juni 2025, TTG resmi mengantongi Izin Panas Bumi untuk wilayah Ranowulu, Bitung, Sulawesi Utara, dengan target kapasitas produksi listrik tenaga panas bumi sebesar 40 Mega Watt (MW).“Ini menjadi langkah awal yang penting bagi diversifikasi energi bersih kami,”jelas Rudy.
Sehubungan optimalisasi pabrik pengolahan dengan kapasitas 4 Metric ton per annum (Mtpa) pada 2025, perseroan telah mengimplementasikan teknologi pengolahan terbaru yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi emas yang dihasilkan, melalui peningkatan recovery bijih emas yang diproses.“Perusahaan juga telah melakukan peremajaan alat-alat berat, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi penambangan perusahaan ke depan,” ujar Rudy.
Archi Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar US$ 287,6 juta pada 2024 atau meningkat 15,2% (yoy) dibandingkan senilai US$ 249,6 juta pada 2023, dengan laba bersih sebesarUS$ 10,4 juta pada 2024.
Menabung adalah kebiasaan yang telah dilakukan oleh hampir setiap orang. Pilihan aset untuk ditabung saat ini juga semakin beragam, mulai…
Di tengah gelombang besar pengembangan kecerdasan buatan global, hadir sebuah inovasi dari Indonesia yang mengusung semangat personalisasi: Monpai.id. Bukan sekadar…
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyetujui membagikan dividen…
Menabung adalah kebiasaan yang telah dilakukan oleh hampir setiap orang. Pilihan aset untuk ditabung saat ini juga semakin beragam, mulai…
Di tengah gelombang besar pengembangan kecerdasan buatan global, hadir sebuah inovasi dari Indonesia yang mengusung semangat personalisasi: Monpai.id. Bukan sekadar…
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyetujui membagikan dividen…