NERACA
Singapura — Kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Singapura menandai babak baru dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara. Dalam rangkaian agenda resmi yang berlangsung di Parliament House, Singapura, Presiden Prabowo menyaksikan langsung penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) strategis antara Indonesia dan Singapura.
Kedatangan Presiden Prabowo disambut langsung oleh Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam, yang memberikan sambutan hangat dan penuh rasa hormat. Presiden Tharman mengapresiasi kehadiran Prabowo dalam kunjungan kenegaraan perdananya, sekaligus mengenang kedekatan dan hubungan baik yang telah lama terjalin antara Prabowo dan Singapura.
“Terima kasih telah menghormati kami dengan kunjungan Anda. Kami sangat menantikannya, tetapi saya harus mengatakan Anda adalah teman lama Singapura. Anda mengenal kami dengan sangat baik,” ucap Presiden Tharman.
Puncak dari kunjungan ini adalah digelarnya pertemuan tingkat tinggi Leader’s Retreat yang mempertemukan Presiden Prabowo dengan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong. Dalam forum tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai isu strategis, termasuk kerja sama ekonomi, energi bersih, pertahanan, dan ketahanan pangan. Pertemuan ini menghasilkan 19 kesepakatan kerja sama lintas sektor.
“Leader’s Retreat kali ini menurut saya sangat produktif dan sangat sukses. Kami mengadakan pertemuan yang sangat produktif, empat mata, dan kami menghasilkan 19 hasil di banyak sektor kerja sama dalam retret tahun ini,” ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers usai pertemuan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Hukum dan HAM RI, Supratman Andi Agtas, yang mendampingi langsung Presiden Prabowo dalam seluruh rangkaian pertemuan. Ia menjelaskan bahwa sejumlah MoU yang ditandatangani mencakup kerja sama pengembangan energi ramah lingkungan, termasuk perdagangan listrik bersih, penangkapan dan penyimpanan karbon lintas batas (carbon capture and storage), serta pembangunan kawasan industri hijau di Provinsi Kepulauan Riau.
Selain itu, disepakati juga nota kesepahaman di bidang keamanan pangan dan teknologi pertanian, mencakup program pengembangan petani muda dan pertukaran praktik terbaik di sektor agrikultur.
“Terkait dengan semua MoU ini, Kementerian Hukum sudah pasti akan memberikan supporting, baik terkait Danantara, ESDM, Perumahan dan juga Pangan,” tegas Supratman.
Kunjungan kenegaraan ini dinilai sebagai momentum penting untuk mempererat hubungan diplomatik kedua negara yang selama ini telah terjalin erat. Selain memperluas jangkauan kerja sama, langkah ini juga menunjukkan komitmen Presiden Prabowo dalam mendorong diplomasi aktif di kawasan dan memperkuat posisi strategis Indonesia di tengah dinamika geopolitik regional dan global.
Agenda kunjungan ini sekaligus menjadi sinyal kuat atas keseriusan pemerintah Indonesia dalam mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta menjalin kolaborasi erat dengan mitra strategis seperti Singapura dalam bidang energi bersih, pertahanan, dan pengembangan sumber daya manusia berbasis teknologi rendah karbon.
Dengan hasil konkret yang dihasilkan dalam kunjungan ini, Indonesia dan Singapura kian menunjukkan peranannya sebagai mitra regional yang solid dan visioner menuju masa depan kawasan yang lebih stabil, sejahtera, dan berdaya saing tinggi.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Singapura menandatangani tiga Memorandum Saling Pengertian (Memorandum of Understanding/MoU) terkait pengembangan energi ramah lingkungan. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dengan Menteri Energi dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi Singapura Tan See Leng. Penandatanganan kerja sama ini diharapkan dapat memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak dan dapat menjadi model bagi kerja sama regional lainnya.
"Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dalam proses panjang untuk menunjukkan komitmen antara Pemerintah Singapura dan Indonesia dalam melakukan kerja sama pada energi hijau, khususnya ada 3 poin, yaitu perdagangan listrik energi yang bersih, kemudian CCS (Carbon Capture Storage), dan yang ketiga adalah kita membangun kawasan industri hijau bersama di Kepri (Provinsi Kepulauan Riau)," ujar Bahlil.
Kerja sama pengembangan energi ramah lingkungan antar kedua negara ini dituangkan dalam 3 MoU tentang Zona Industri Berkelanjutan (Sustainable Industrial Zone/SIZ); MoU Interkoneksi dan Perdagangan Listrik Lintas Batas, Teknologi Energi Terbarukan dan Rendah Karbon, serta Efisiensi dan Konservasi Energi; dan MoU Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Lintas Batas.
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan, melalui Direktorat Pengamanan Perdagangan, mendukung penuh para pelaku usaha Indonesia dengan memberikan pendampingan dalam menghadapi…
NERACA Prancis – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan keikutsertaan dalam Konferensi Kelautan Perserikatan Bangsa Bangsa ke-3 di Nice, Prancis…
NERACA Jakarta – Pemerintah Belanda yang terus memperkuat hubungan dengan Indonesia di berbagai sektor, terutama disektor perdagangan dan investasi. Hal…
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan, melalui Direktorat Pengamanan Perdagangan, mendukung penuh para pelaku usaha Indonesia dengan memberikan pendampingan dalam menghadapi…
NERACA Prancis – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan keikutsertaan dalam Konferensi Kelautan Perserikatan Bangsa Bangsa ke-3 di Nice, Prancis…
NERACA Singapura — Kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Singapura menandai babak baru dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara.…