Terbitkan Obligasi Rp1,5 Triliun - Bank Mantap Tawarkan Kupon Hingga 7,10%

NERACA

Jakarta  -Perkuat struktur permodalan,  PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2025 senilai maksimal Rp1,5 triliun dengan tenor tiga dan lima tahun. “Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan perseroan untuk modal kerja perseroan dalam rangka kegiatan usaha penyaluran kredit,” kata Direktur Capital Markets Mandiri Sekuritas, Silva Halim di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, obligasi ini bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target total emisi Rp3 triliun. Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor tiga tahun dan indikasi kupon 6,30% hingga 7,00%. Sementara, Seri B dengan tenor lima tahun dan indikasi kupon 6,40% hingga 7,10%.“Instrumen ini mendapat peringkat AAA dari Pefindo dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pembayaran kupon dilakukan setiap triwulanan menggunakan basis 30/360,” jelas Silva.

Tahapan penerbitan akan dimulai dengan periode bookbuilding pada 11–18 Juni 2025. Setelah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Juni, masa penawaran umum dijadwalkan pada 1 Juli 2025, penjatahan 2 Juli, pembayaran oleh investor 3 Juli, distribusi obligasi 4 Juli, dan pencatatan di BEI pada 7 Juli 2025.

Lebih lanjut, Direktur Finance, Risk & Operations Bank Mandiri Taspen Putu Apriyanto menyampaikan bahwa aksi korporasi ini sejalan dengan strategi besar perusahaan dalam memperkuat posisi sebagai pemimpin ekosistem pensiunan.“Goals kami adalah menjadi undisputable leader in senior citizen ecosystem, dengan salah satu indikator utamanya adalah menjadi peringkat satu juru bayar dalam sistem pensiun negara,” ujarnya.

Bank Mantap juga menargetkan peningkatan status menjadi bank KBMI 3 dengan modal inti mencapai Rp15 triliun. Strategi untuk mencapai hal tersebut meliputi penguatan posisi sebagai pemain dominan dalam segmen pensiun negara, pengembangan kapabilitas baru untuk pertumbuhan berkelanjutan, serta pengelolaan pendanaan yang kuat serta berkelanjutan.

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan pasar surat utang korporasi masih akan cukup solid pada 2025. Penerbitan baru surat utang pada tahun ini diperkirakan berkisar Rp139,29-Rp155,43 triliun dengan titik tengah Rp143,91 triliun."Kami masih belum mengubah proyeksi tersebut. Memang kalau kita lihat, realisasi di kuartal pertama ini cukup baik penerbitannya dan bahkan bisa dibilang sangat baik karena tumbuhnya signifikan sekali dari yang sebelumnya hanya Rp26,35 triliun tumbuh menjadi Rp46,75 triliun atau kenaikannya sekitar 77,4% secara year on year," ujar Ekonom atau Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, Suhindarto.

Disampaikannya, terdapat sejumlah peluang dan tantangan terkait penerbitan surat korporasi pada tahun 2025. Pertama, kebutuhan refinancing diperkirakan masih tinggi seiring nilai surat utang jatuh tempo yang masih besar yakni Rp161,22 triliun, usai tingginya penerbitan bertenor pendek di 2024. 

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…