DPKHP Cianjur Pastikan Kebutuhan Sapi Kurban Terpenuhi dari Lokal

NERACA

Cianjur - Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan kebutuhan hewan kurban, terutama sapi sebanyak 2.500 ekor dapat terpenuhi dari peternak lokal.

"Kalau melihat kebutuhan hewan kurban sapi tahun sebelumnya, dari 48 peternakan yang ada di Cianjur, itu sudah sangat mencukupi. Namun laporan yang kami terima dari peternak lokal ternyata mereka juga banyak yang memesan sapi untuk stok Idul Adha dari peternak luar kota sejak jauh hari," kata Kepala DPKHP Kabupaten Cianjur Aris Haryanto di Cianjur, Selasa (20/5).

Pesanan dari luar kota tersebut, ungkap dia, guna menjaga kebutuhan sapi ketika menjelang Hari Raya Kurban bisa mengalami peningkatan lebih dari 2.500 ekor. 

"Untuk data hewan ternak yang masuk ke dinas per tanggal 16 Mei 2025, jenis sapi sudah ada sekitar 2.500 ekor, domba 980 ekor, dan kambing 180 ekor, kemungkinan jumlah akan bertambah menjelang Hari Raya Kurban," katanya.

Sementara itu untuk mengantisipasi masuknya hewan ternak dari luar Cianjur yang rentan membawa penyakit, pihaknya juga sudah menugaskan 25 orang petugas kesehatan hewan melakukan pemeriksaan ke peternakan yang tersebar di seluruh wilayah Cianjur.

"Puluhan petugas disebar dan dibagi ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) wilayah utara sebanyak 7 orang, wilayah tengah 6 orang, wilayah selatan 11 orang dan di Kantor DPKHP 1 orang, mereka akan bertugas hingga Juni 2025," katanya.

Bahkan, tutur dia, sejak jauh hari pihaknya rutin melakukan pencegahan dan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan melakukan pelayanan kesehatan hewan ke peternakan yang ada di Cianjur.

Termasuk menggencarkan sosialisasi pada kelompok dan peternak untuk melakukan karantina terpisah pada sapi yang baru datang dari luar kota guna menghindari berbagai penyakit hewan yang rentan berjangkit.

"Kami juga mengimbau kelompok dan peternak untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih hewan ternak terutama yang akan dijual untuk hewan kurban, saat ini di Cianjur sudah sangat kondusif perihal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," katanya.

Pihaknya menegaskan pada kelompok dan peternak memastikan hewan ternak yang datang dari luar kota wajib memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dinas terkait di kota/kabupaten asal dan dilakukan karantina sebelum dijual. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Dinilai Sukses Tingkatkan Angka ASI Eksklusif Dari Tahun ke Tahun

NERACA Jakarta - Pemerintah Indonesia patut diapresiasi atas keberhasilannya dalam meningkatkan angka pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama lima…

Wali Kota: Pemkot Sukabumi Harus Miliki Basis Data Yang Kuat - Buka Kegiatan Pembinaan Statistik

NERACA Sukabumi - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, menggelar Pembinaan statistik sektoral bagi…

Pakar Dukung Apotek Desa Sebagai Terobosan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

NERACA Jakarta - Program Apotek Desa yang digagas Presiden Prabowo Subianto mendapat dukungan luas dari kalangan pakar dan organisasi profesi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemerintah Dinilai Sukses Tingkatkan Angka ASI Eksklusif Dari Tahun ke Tahun

NERACA Jakarta - Pemerintah Indonesia patut diapresiasi atas keberhasilannya dalam meningkatkan angka pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama lima…

Wali Kota: Pemkot Sukabumi Harus Miliki Basis Data Yang Kuat - Buka Kegiatan Pembinaan Statistik

NERACA Sukabumi - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, menggelar Pembinaan statistik sektoral bagi…

Pakar Dukung Apotek Desa Sebagai Terobosan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

NERACA Jakarta - Program Apotek Desa yang digagas Presiden Prabowo Subianto mendapat dukungan luas dari kalangan pakar dan organisasi profesi…