NERACA
Palembang - Sekretaris Daerah Sumatera Selatan Edward Candra menyebutkan sebanyak 51 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dibangun di 17 kabupaten/kota untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sekda Sumsel Edward Candra di Palembang, dikutip Antara, kemarin, mengatakan setiap kabupaten dan kota di Sumsel itu akan dibangun tiga SPPG dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Jadi totalnya ada 51 SPPG se-Sumsel akan dibangun untuk melayani Program MBG di Sumsel. Nanti kami akan mengundang seluruh sekda se-Sumsel untuk rapat persiapan lahannya," kata dia.
Ia mengatakan koordinasi dengan sekda di seluruh pemerintah daerah itu untuk peminjaman lahan milik pemda guna pembangunan dapur sehat atau SPPG sesuai standar yang ditentukan Badan Gizi Nasional (BGN).
SPPG sebanyak itu ditargetkan terbentuk di setiap daerah pada September 2025, sehingga koordinasi dengan sekda se-Sumsel akan dilakukan secepatnya.
"Kami harapkan pemda juga secepatnya menyiapkan lahan yang clean and clear, bersertifikat, dan memudahkan agar Program MBG bisa jalan secepatnya sesuai target jumlah siswa penerimanya," kata Edward.
Sementara itu, Staf Ahli Kepala BGN Bobby Kusuma mengatakan pihaknya menargetkan pembangunan SPPG itu rampung pada September 2025.
"Pembangunan itu dilakukan dalam upaya meningkatkan gizi anak sekolah di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal," ujarnya.
Lokasi utama yang saat ini direncanakan adalah di wilayah yang memiliki jangkauan terhadap 500 hingga 1.000 siswa yang menjadi target penerima manfaat.
"Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, seluruh pemda di Sumsel diharapkan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program ini," ujarnya.
Terkait dengan lokasi, persyaratannya mendukung efisiensi dan keberlangsungan operasional dapur sehat, lahan yang diajukan harus memenuhi syarat teknis, yaitu lahan padat dan stabil, memiliki akses jalan, dekat dengan instalasi listrik dan sumber air bersih, dan lainnya.
"Spesifikasi bangunan dan proses pengadaan pembangunan dapur sehat dirancang dengan ukuran 20 x 20 meter persegi, yang dalam kondisi ideal mampu melayani hingga 3.500 siswa, namun untuk tahap awal difokuskan pada siswa berjumlah antara 500-1.000 orang," katanya.
Selain itu, BGN saat ini juga sedang menyusun desain teknis bangunan. Setelah desain akhir selesai, proses pengadaan akan dimasukkan ke dalam e-katalog untuk ditenderkan secara terbuka kepada seluruh kontraktor sesuai regulasi.
"Wilayah dalam program ini difokuskan untuk menjangkau seluruh kabupaten/kota di Sumsel. Pembangunan dapat dilakukan secara cepat karena konsepnya menggunakan modulan yang sistemnya di instal bukan menggunakan batu bata," kata Boby. Ant
NERACA Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Kompas Gramedia resmi meluncurkan buku berjudul “Masinis yang Melintasi Badai”, sebuah…
NERACA Sukabumi - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, mulai sosialisasikan Surat Edaran Nomor 400.5.7/1685/Bangda…
NERACA Sukabumi - Praktik pungutan liar (Pungli) dan percaloan masih menjadi momok menakutkan bagi calon tenaga kerja (Canaker) yang hendak bekerja…
NERACA Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Kompas Gramedia resmi meluncurkan buku berjudul “Masinis yang Melintasi Badai”, sebuah…
NERACA Sukabumi - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, mulai sosialisasikan Surat Edaran Nomor 400.5.7/1685/Bangda…
NERACA Palembang - Sekretaris Daerah Sumatera Selatan Edward Candra menyebutkan sebanyak 51 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dibangun di 17…