Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Internasional Hadapi Pelemahan Ekonomi Global

 

NERACA

Jakarta – Pemerintah Indonesia terus mengintensifkan kolaborasi internasional sebagai strategi menghadapi tekanan ekonomi global yang semakin menantang. Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Brunei Darussalam pada Rabu (15/5) menjadi langkah konkret memperkuat kemitraan strategis dalam bidang ekonomi, ketahanan pangan, dan perlindungan pekerja migran.

Kunjungan ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Brunei yang telah berlangsung selama empat dekade. Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam rangkaian pertemuan bilateral yang dinilai hangat dan penuh semangat persahabatan.

“Dalam pertemuan bilateral dengan Brunei Darussalam, Bapak Presiden juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang strategis, termasuk perlindungan warga negara Indonesia di Brunei Darussalam. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh semangat persahabatan. Jadi, pertemuan ini juga merupakan bagian dari diplomasi ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” kata Airlangga.

Sementara itu, dari sisi stabilitas dalam negeri, Indonesia tetap menunjukkan daya tahan ekonomi yang kuat. Pada triwulan I 2025, sistem keuangan nasional tercatat stabil meskipun terdapat ketidakpastian global akibat eskalasi perang dagang yang dipicu kebijakan tarif Amerika Serikat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) – yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS – terus memperkuat koordinasi untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional.

“Rapat (KSSK) menyepakati untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat koordinasi dan kebijakan dari lembaga-lembaga anggota KSSK di dalam upaya untuk memitigasi potensi dampak rambatan faktor risiko global dan sekaligus meningkatkan upaya untuk memperkuat perekonomian dan sektor keuangan dalam negeri,” jelas Menkeu.

Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa dengan kebijakan fiskal dan moneter yang selaras, Indonesia diperkirakan mampu menjaga momentum pertumbuhan. “Ke depan, ekonomi Indonesia akan berpeluang untuk terus tumbuh secara berkesinambungan,” ujar Menkeu.

BERITA TERKAIT

FiberStar Kolaborasi dengan Incognito Software Systems untuk Perkuat Daya Saing di Industri Telekomunikasi

  NERACA Jakarta – Persaingan di industri telekomunikasi dan layanan internet di Indonesia semakin ketat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelanggan…

Berkontribusi Pada Sustainability & SDGs, CHARM Rilis Bio Materials Organic Cotton Type

  NERACA Jakarta - PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) meluncurkan produk terbaru pembalut wanita CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic…

Gaya Hidup Hemat Dimulai dari Memilih AC yang Tepat

NERACA Jakarta – Menerapkan gaya hidup hemat menjadi salah satu pilihan masyarakat dengan memprioritaskan kebutuhan, menghindari pemborosan serta menghemat pengeluaran.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

FiberStar Kolaborasi dengan Incognito Software Systems untuk Perkuat Daya Saing di Industri Telekomunikasi

  NERACA Jakarta – Persaingan di industri telekomunikasi dan layanan internet di Indonesia semakin ketat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelanggan…

Berkontribusi Pada Sustainability & SDGs, CHARM Rilis Bio Materials Organic Cotton Type

  NERACA Jakarta - PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) meluncurkan produk terbaru pembalut wanita CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic…

Gaya Hidup Hemat Dimulai dari Memilih AC yang Tepat

NERACA Jakarta – Menerapkan gaya hidup hemat menjadi salah satu pilihan masyarakat dengan memprioritaskan kebutuhan, menghindari pemborosan serta menghemat pengeluaran.…