NERACA
Jakarta - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau menyebutkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI perlu menggencarkan pembangunan rumah susun (rusun) untuk memenuhi kebutuhan hunian warganya.
"Semakin besarnya permintaan masyarakat Jakarta terhadap tempat tinggal dan terus berkurangnya lahan kosong yang bisa dipakai, maka pembangunan rusun ini harus menjadi prioritas," kata Bun Joi di Jakarta, Jumat (9/5).
Menurut dia, Jakarta sedang kekurangan tempat tinggal, salah satunya rusun yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan warganya.
Oleh karena itu, kata dia, pembangunan hunian vertikal, yaitu rusun perlu digencarkan di seluruh wilayah Jakarta. Hal itu tidak lepas dari masih kurangnya unit rusun yang tersedia bagi warga hingga saat ini.
Bun juga mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang sudah membangun rusun dan berencana untuk merevitalisasi beberapa yang sudah dibangun.
Dia berpendapat Pemprov DKI sebenarnya sudah melangkah ke arah yang benar, yaitu dengan membangun rusun-rusun baru seperti di Jagakarsa dan nantinya direncanakan akan didirikan di Rorotan.
"Kemudian, wacana merevitalisasi Rusun Marunda juga memberikan angin segar kepada warga Jakarta yang sedang mencari tempat tinggal," ujarnya.
Namun, pembangunan dan revitalisasi rusun masih meninggalkan beberapa catatan yang juga harus dijawab oleh Pemprov DKI dalam bentuk solusi agar masyarakat yang tinggal di rusun juga merasa nyaman.
Bun berharap lebih banyak lagi rusun yang dapat dibangun dekat dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi, seperti yang dilakukan di Jagakarsa.
"Karena ketika jauh dari pusat ekonomi maka menyulitkan sebab warga Jakarta harus menghabiskan banyak waktu di jalan, sekalipun sudah tersedia transportasi umum," katanya.
Bun menekankan perlunya Pemprov DKI memprioritaskan pembangunan rusun-rusun untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meresmikan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pramono pun mengaku gembira karena telah menerima calon penghuni rusunawa itu dari kalangan disabilitas.
“Tadi dilaporkan oleh kepala dinas, Pak Kelik bahwa jumlahnya 723 unit. Dari 723 unit, tiga unit diantaranya untuk disabilitas, sementara 720 unit lainnya untuk warga pada umumnya,” kata Pramono saat dijumpai di Rusunawa Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Mohar/Ant)
NERACA Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) secara resmi memulai penjualan Netro (Smart Net-Zero Growing Modular House…
NERACA Subang - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) meluncurkan program Rumah untuk…
NERACA Bandung - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mencatat sekitar 3.000 pekerja perhotelan di Jawa Barat mendapatkan…
NERACA Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) secara resmi memulai penjualan Netro (Smart Net-Zero Growing Modular House…
NERACA Subang - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) meluncurkan program Rumah untuk…
NERACA Bandung - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mencatat sekitar 3.000 pekerja perhotelan di Jawa Barat mendapatkan…