Erajaya Siapkan Rp50 Miliar Buyback Saham

NERACA

Jakarta – Dorong pertumbuhan harga saham di pasar, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mulai melakukan buyback atau pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 7,5% dari total jumlah saham disetor perseroan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pelaksanaan buyback saham ini dilakukan dengan mengacu pada Surat Otoritas Jasa Keuangan No. S-17/D.04/2025 tanggal 18 Maret 2025 tentang Kebijakan Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.

Disebutkan, dana yang dialokasikan untuk buyback saham mencapai Rp50 miliar.  Dana buyback saham tersebut berasal dari kas perseroan. Adapun buyback atau pembelian kembali saham  ERAA selama tiga bulan, terhitung sejak tanggal keterbukaan informasi 14 April 2025 sampai dengan 13 Juli 2025.

Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Perseroan menunjuk PT Trimegah  Sekuritas Indonesia untuk mengeksekusi pembelian kembali saham ERAA tersebut di BEI. Setelah berakhirnya periode pembelian kembali saham, demikian Direksi, Manajemen Perseroan berencana untuk melakukan pengalihan atas saham hasil pembelian kembali dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku khususnya POJK Nomor 13 Tahun 2023.

Perseroan optimis, pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan menimbulkan dampak negatif yang material terhadap kelangsungan kegiatan usaha maupun prospek pertumbuhan perseroan. Keyakinan ini didasarkan pada kondisi keuangan perseroan yang saat ini memiliki struktur permodalan yang kuat serta arus kas yang memadai untuk mendukung seluruh aktivitas usaha, baik yang bersifat operasional maupun pengembangan.

Di tahun 2024, PT Erajaya Swasembada Tbk membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,03 triliun (Rp65,42 per saham), tumbuh 25% dibanding Rp826,05 miliar (Rp52,34 per saham) pada tahun 2023. Sementara penjualan bersih ERAA berhasil tembus  Rp65,27 triliun pada tahun 2024, meningkat  8,54% dari Rp60,13 triliun pada 2023.

Mayoritas penjualan ERAA tahun 2024 didominasi oleh penjualan produk telepon seluler dan tablet yakni sebesar Rp52,43 triliun atau sekitar 80,31% dari total pendapatan perseroan. Adapun penjualan aksesoris dan lainnya menyumbang Rp8,53 miliar, serta komputer dan peralatan elektronik lainnya Rp2,64 triliun. Seiring penjualan,  beban pokok penjualan ERAA juga naik 8,03% jadi Rp58,03 triliun pada 2024, dari Rp53,69 triliun tahun 2023. Namun, laba kotor emiten distributor alat-alat telekomunikasi dengan aset Rp21,77 triliun per Desember 2024 itu tumbuh 12,84% Rp7,27 triliun pada 2024, dari Rp6,45 triliun pada 2023.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Penetrasi Pasar di Indonesia - Sarana Pactindo dan BytePlus Hadirkan Solusi AI dan Cloud

Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…

Dion Wiyoko Jadi Brand Ambassador - Ecovacs dan Tineco Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…

Buka Harga IPO Rp100-132 - Cipta Sarana Media Bidik Dana Rp69,96 Miliar

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Penetrasi Pasar di Indonesia - Sarana Pactindo dan BytePlus Hadirkan Solusi AI dan Cloud

Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…

Dion Wiyoko Jadi Brand Ambassador - Ecovacs dan Tineco Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…

Buka Harga IPO Rp100-132 - Cipta Sarana Media Bidik Dana Rp69,96 Miliar

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…