NERACA

Jakarta -Sepanjang tahun 2024, PT Indointernet Tbk. (EDGE) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,01 triliun. Pendapatan ini meningkat 6,99% year-onyear (YoY) dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp950,40 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Pendapatan tersebut ditopang oleh 4 segmen utama yaitu pusat data tercatat sebesar Rp403,68 miliar, layanan cloud sebesar Rp384,89,61 miliar, konektivitas sebesar Rp225,29 miliar layanan terkelola menyumbang Rp13,86 miliar. Pendapatan bersih EDGE juga mayoritas berasal dari pelanggan pihak ketiga sebesar Rp1,01 triliun dan sisanya sebesar Rp5,06 miliar merupakan pelanggan dari pihak berelasi.

Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok EDGE juga meningkat 12,91% YoY menjadi Rp593,91 miliar dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp525,98 miliar. Beban terbesar disumbang oleh layanan cloud sebesar Rp311,58 miliar, penyusutan Rp106,48 miliar, pusat data sebesar Rp80,08 miliar, konektivitas sebesar Rp52,74 miliar dan lainnya Rp12,70 miliar.

Alhasil, laba kotor EDGE turun tipis 0,36% YoY dari Rp424,42 miliar pada akhir 2023 menjadi Rp422,90 miliar per 31 Desember 2024. Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisiensikan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk EDGE tercatat sebesar Rp232,07 miliar. Laba bersih tersebut turun 8,31% YoY dibandingkan raihan sepanjang 2023 sebesar Rp253,10 miliar.

Sementara itu, EDGE memiliki kewajiban sebesar Rp1,80 triliun dengan rincian liabilitas jangka pendek sebesar Rp658,26 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp1,14 triliun. Adapun, ekuitas EDGE tercatat naik 16,15% YoY menjadi Rp1,70 triliun dibandingkan akhir desember 2023 sebesar Rp1,47 triliun. Sementara itu, total aset EDGE sepanjang 2024 tercatat sebesar Rp3,51 triliun, meningkat dibandingkan posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp2,72 triliun.

Tahun ini, perseroan akan melakukan ekspansi data center, maka pihaknya akan berfokus untuk melakukan aktivasi fase dua dan fase tiga yang merupakan fase terakhir dari data center H2 yang berkapasitas 23 MegaWatt (MW). "Tetapi, tidak menutup kemungkinan kami akan tetap melakukan exploring atas kesempatan-kesempatan, baik terkait data center maupun konektivitas karena dua layanan tersebut merupakan layanan yang menjadi growth driver dari kami," ujar Direktur Indointernet, Donauly Elena Situmorang

Disampaikannya pula, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) EDGE tahun ini akan fokus untuk aktivasi fase 2 dan 3 dari data center H2. Meski demikian, EDGE tidak merinci berapa jumlah capex yang dianggarkan perseroan tahun ini.