NERACA
Cirebon – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat, mencatat jumlah investor pasar modal di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) mencapai 310.248 orang dan mengalami pertumbuhan 8,69% sepanjang 2024.“Berdasarkan data, investor pasar modal di Ciayumajakuning bertambah 24.808 Single Investor Identification (SID), sehingga menjadi 310.248 SID pasar modal,” kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat, Achmad Dirgantara dalam siaran persnya di Cirebon, kemarin.
Dirinya menjelaskan, dari investor di Ciayumajakuning, Kabupaten Cirebon mencatat jumlah investor terbanyak dengan 77.892 SID. Kemudian diikuti Indramayu sebanyak 66.747 SID, Majalengka 60.785 SID, Kota Cirebon 53.098 SID, serta Kuningan 51.726 SID.
Achmad mengatakan, peningkatan jumlah investor tersebut mencerminkan semakin tingginya minat masyarakat di Ciayumajakuning, terhadap pasar modal. Menurut dia, pertumbuhan ini juga didukung oleh berbagai upaya literasi dan edukasi yang dilakukan secara aktif sepanjang tahun 2024 dengan total peserta mencapai 10.068 orang.“Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi di pasar modal," kata Achmad.
Lebih lanjut, dia menyampaikan di Jawa Barat, mayoritas investor berasal dari kelompok usia 18-25 tahun dengan jumlah 432.178 SID, kemudian disusul kelompok usia 31-40 tahun sebanyak 331.331 SID serta usia 26-30 tahun sebanyak 310.068 SID. Dari segi demografi, kata dia, jumlah investor laki-laki masih mendominasi dengan 888.822 orang, sedangkan investor perempuan tercatat sebanyak 438.485 orang.
Achmad menuturkan, hal tersebut menunjukkan, kalau tingkat partisipasi perempuan dalam pasar modal masih perlu ditingkatkan.“Secara nasional, BEI mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah 2,76 juta sepanjang 2024. Dengan pertumbuhan tersebut, total investor pasar modal di Indonesia mencapai 14,87 juta SID hingga akhir tahun tersebut,” katanya.
Dia mengemukakan, pertumbuhan jumlah investor terjadi di tengah berbagai tantangan ekonomi global, seperti perlambatan ekonomi, ketidakpastian geopolitik, serta kenaikan harga komoditas dan energi. Meski demikian, pihaknya meyakini pasar modal tetap menjadi pilihan investasi bagi masyarakat, termasuk di Ciayumajakuning.
Achmad menambahkan, BEI Jawa Barat akan meningkatkan literasi pasar modal di berbagai daerah, khususnya di Ciayumajakuning. Pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, untuk memperluas akses informasi mengenai investasi."Dengan semakin luasnya pemahaman masyarakat terhadap investasi, diharapkan jumlah investor pasar modal terus meningkat secara berkelanjutan,” ucap dia. (ant/bani)
NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…
NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…
NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar saham sepekan kemarin mengalami kenaikan sebesar 2,33% menjadi Rp11.831 triliun…
Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…