Laba Sawit Sumbermas Sarana Melesat 59,98%

NERACA

Jakarta - Di tahun 2024, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp819,53 miliar (Rp86,04 per saham), melesat 59,98% jika dibandingkan Rp512,25 miliar (Rp53,78 per saham) pada 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Emiten perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit ini menjelaskan, pertumbuhan laba didukung antara lain oleh keberhasilan manajemen SSMS menekan turun beban pokok penjualan sebesar 8,37%, menjadi Rp7,24 triliun pada 2024, dari Rp7,90 triliun pada tahun 2023. Selain itu, juga ditopang oleh penurunan beban keuangan Perseroan sebesar 9,95%, dari Rp678,73 miliar pada 2023 menjadi Rp611,18 miliar tahun 2024.

Di samping itu, lonjakan laba SSMS juga ditopang oleh keuntungan atas nilai wajar aset biologis yang melambung 383% menjadi Rp208,75 miliar pada 2024, dari Rp43,46 miliar tahun 2023.  Adapun aset biologis ini terkait dengan hasil pertanian produktif atau Tandan Buah Segar (TBS) yang dinyatakan dengan nilai wajar.

Nilai wajar aset biologis ini diperkirakan dengan mengacu pada jumlah panen yang diproyeksikan dan harga pasar TBS pada tanggal pelaporan, setelah dikurangi biaya transportasi, panen, dan perkiraan biaya untuk menjual. Perseroan juga mencatat pendapatan lain-lain bersih sebesar Rp127,02 miliar pada 2024, melonjak 182% dari Rp45,21 miliar pada tahun 2023.

Kendati laba tumbuh, pendapatan bersih SSMS tahun 2024 turun 1,69% menjadi Rp10,52 triliun pada 2024, dari Rp10,70 triliun tahun 2023. Penurunan pendapatan terbesar dari penjualan  minyak kelapa sawit, palm olein, tandan buah segar, asam lemak destilat, Refine, Bleched and Deodorized Refine, Bleched and Deodorized Palm oil (RBDPO) dan inti sawit ke pihak berelasi yang anjlok 36,37% menjadi Rp6,36 triliun, dibandingkan Rp10,07 triliun pada tahun 2024.

SSMS memiliki total aset sebesar Rp11,76 triliun per Desember 2024, turun 0,38% dari Rp11,81 triliun per Desember 2023. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas, Perseroan, masing-masing sebesar Rp8,87 triliun dan Rp2,89 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Inovasi Produksi Pangan - PGN dan BRIN Panen Perdana 116 Ton Padi Biosalin

Dukung ketahanan pangan nasional, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina berhasil melakukan panen raya padi Biosalin…

Penetrasi Pasar di Indonesia - Sarana Pactindo dan BytePlus Hadirkan Solusi AI dan Cloud

Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…

Dion Wiyoko Jadi Brand Ambassador - Ecovacs dan Tineco Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Penetrasi Pasar di Indonesia - Sarana Pactindo dan BytePlus Hadirkan Solusi AI dan Cloud

Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…

Dion Wiyoko Jadi Brand Ambassador - Ecovacs dan Tineco Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…

Buka Harga IPO Rp100-132 - Cipta Sarana Media Bidik Dana Rp69,96 Miliar

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…