Loyonya Saham Perbankan - Dollar Menguat dan Profit Taking Jadi Pemicu

NERACA

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, tren terkoreksinya saham perbankan Indonesia sepanjang tahun 2024 hingga awal tahun ini tidak bisa lepas dari aksi jual investor asing,”Hal ini sesuai dengan risk appetite investor asing yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal, antara lain divergensi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dan ketidakpastian pasar keuangan global yang berlanjut,”kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae dalam siaran persnya di Jakarta, kemaron.

Disampaikannya, penguatan ekonomi di Amerika Serikat (AS) serta dampak penerapan kebijakan tarif oleh Presiden AS Donald Trump telah menahan proses disinflasi di negeri Paman Sam. Hal ini dinilai berpengaruh terhadap ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve atau Fed Fund Rate (FFR) yang lebih terbatas. 

Selain itu, penguatan mata uang dolar AS usai pergelaran pemilu AS juga disebut memengaruhi pandangan investor terhadap aset-aset berdenominasi rupiah, tak terkecuali saham-saham blue chip emiten perbankan. “Untuk faktor internal yang memengaruhi antara lain kondisi likuiditas pasar dalam menyikapi situasi perekonomian global dan domestik yang masih belum stabil, serta penurunan daya beli masyarakat,” lanjutnya.

Kendati demikian, dalam menghadapi situasi itu, Dian menyebut bahwa perbankan Tanah Air tetap berfokus pada kinerja fundamental yang solid dan tata kelola yang baik, sehingga dapat menjaga kepercayaan investor. Dia menjelaskan bahwa industri perbankan dalam negeri akan secara aktif berkomunikasi kepada investor ritel dan institusi untuk meminimalisir ketidakselarasan informasi serta valuation gap antara kinerja yang telah dicapai dengan persepsi pasar.“Selanjutnya dengan strategi yang terarah serta pengelolaan risiko yang prudent, perbankan Indonesia optimistis dapat menjaga pertumbuhan yang stabil di tengah dinamika kondisi perekonomian global dan domestik, sekaligus memperkuat posisi sebagai pilar utama sektor perekonomian nasional,”kata Dian.

Selain itu, narasi higher for longer terkait dengan suku bunga acuan dinilai analis menjadi salah satu pendorong aksi pelepasan saham perbankan oleh investor asing. VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menyebut bahwa kondisi tersebut mempengaruhi spekulasi pasar akan kekhawatiran permintaan kredit yang melambat, khususnya untuk mikro dan UMKM.

Selain itu, larinya dana asing dari saham bank jumbo didorong oleh rilis kinerja yang tidak sesuai ekspektasi. Beberapa big bank mencatatkan pertumbuhan single digit dan tekanan dari cost of credit yang cenderung meningkat. Sementara PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatatkan kinerja sahamnya yang solid pada periode 17-21 Februari 2025 di tengah ketidakpastian pasar.

Pada periode tersebut, harga saham BRIS naik 4,78% menjadi Rp3.070 pada penutupan perdagangan 18 Februari 2025, dibandingkan dengan awal Februari 2025."Meskipun menghadapi ketidakpastian pasar akibat sentimen global, BRIS tetap mampu memberikan nilai tambah yang menguntungkan bagi para pemegang saham berkat fundamental yang kuat," Corporate Secretary Bank Syariah Indonesia, Wisnu Sunandar. 

 

BERITA TERKAIT

Mampu Beradaptasi Zaman - Apresiasi The Top 25 CEO Future Finance 2025

Sebagai apresiasi transformasi industri jasa keuangan, Plus Idea Komunika bersama goodmoney.id menggelar Innovative Future Finance Awards 2025 dan The 25…

Tunjuk Komut Baru - Mahaka Media Berhasil Balikkan Rugi Jadi Laba

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2025 PT Mahaka Media Tbk (mahakaX) (ABBA) menetapkan arah kebijakan strategis ke depan, serta…

Nabung Rutin Hingga 50 Aset Crypto - PINTU Luncurkan Fitur Auto DCA Multiple Asset

Menabung adalah kebiasaan yang telah dilakukan oleh hampir setiap orang. Pilihan aset untuk ditabung saat ini juga semakin beragam, mulai…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mampu Beradaptasi Zaman - Apresiasi The Top 25 CEO Future Finance 2025

Sebagai apresiasi transformasi industri jasa keuangan, Plus Idea Komunika bersama goodmoney.id menggelar Innovative Future Finance Awards 2025 dan The 25…

Tunjuk Komut Baru - Mahaka Media Berhasil Balikkan Rugi Jadi Laba

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2025 PT Mahaka Media Tbk (mahakaX) (ABBA) menetapkan arah kebijakan strategis ke depan, serta…

Nabung Rutin Hingga 50 Aset Crypto - PINTU Luncurkan Fitur Auto DCA Multiple Asset

Menabung adalah kebiasaan yang telah dilakukan oleh hampir setiap orang. Pilihan aset untuk ditabung saat ini juga semakin beragam, mulai…