NERACA
Sukabumi - Usai diluncurkanya aplikasi Sistem Informasi Pantau Kab/Kota Sehat (SIPANTAS) oleh Kementrian kesehatan belum lama ini, tentunya menjadi suatu komitmen bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, untuk meraih predikat Kota Sehat dengan mengoptimalkan berbagai instrumen pemantauan. Salah satu upayanya dengan mensosialisasikan aplikasi tersebut kepada seluruh SKPD dan Forum Kota sehat.Sosialisasi yang dibuka oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda), Mohamad Hasan Asari tersebut, berlangsung di Ruang Utama Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Selasa (4/2).
Pj Sekda Kota Sukabumi, Mohamad Hasan Asari, menekankan, bahwa Aplikasi SiPantas bukan sekadar alat ukur administratif, tetapi juga menjadi refleksi dari aksi nyata dalam mewujudkan kota yang benar-benar sehat. Menurutnya, pencapaian nilai tinggi dalam aplikasi ini harus sejalan dengan perubahan konkret di lapangan.
"Kota Sukabumi sebagai Kota Sehat tidak hanya dilihat dari capaian nilai pada Aplikasi SiPantas, tetapi juga dari aksi nyata yang dilakukan dari waktu ke waktu," ujar Hasan Asari.
Hasan juga menyoroti pentingnya perencanaan, pengorganisasian, evaluasi, serta tindak lanjut dalam implementasi Kota Sehat. Aspek regulasi, struktur, dan fungsi harus diperkuat agar semua target yang ditetapkan dalam aplikasi dapat diwujudkan secara optimal.
"Saya harap semua pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat, dapat berperan sebagai fasilitator dan terus berkolaborasi dalam pemenuhan sembilan tatanan kabupaten/kota sehat di Kota Sukabumi," ujarnya dikutip dari situsresmi Pemkot Sukabumi.
Dengan adanya aplikasi ini, pihaknya berharap seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah semakin terlibat aktif dalam menjaga serta meningkatkan kualitas hidup di Kota Sukabumi."Sinergi antara kebijakan, implementasi, dan kesadaran masyarakat, menjadi kunci utama dalam mewujudkan kota yang sehat dan berkualitas," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (P2M), Bappeda Kota Sukabumi, Nenden Eviyanti mengatakan, bahwa Aplikasi SiPantas telah diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai alat pemantauan pelaksanaan pembinaan Kota Sehat di Indonesia. Aplikasi tersebut sambung Nenden, membantu dalam melihat sejauh mana indikator kota sehat terpenuhi, sehingga dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat.
"Pemkot Sukabumi sendiri tengah berupaya meraih predikat Kota Sehat. Yaitu, kota yang bersih, indah, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni," jelasnya.
Nenden mengungkapkan, penilaian Kota Sehat didasarkan pada 9 (sembilan) tatanan yang telah terintegrasi, dimana capaian indikator prioritas serta pemenuhan standar pelayanan minimal menjadi bagian penting dalam evaluasi."Jadi, ada sembilan tatanan yang telah terintegrasi untuk penilaian kota sehat tersebut," pungkas Nenden. Arya
NERACA Palembang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan syariah bagi pengusaha mikro, khususnya perempuan prasejahtera, melalui…
NERACA Jakarta – Pemerintah terus mempercepat pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai solusi strategis untuk memangkas rantai distribusi dan menurunkan harga…
NERACA Jakarta — Pemerintah Indonesia secara aktif merespon dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, terutama akibat memanasnya konflik geopolitik…
NERACA Palembang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan syariah bagi pengusaha mikro, khususnya perempuan prasejahtera, melalui…
NERACA Jakarta – Pemerintah terus mempercepat pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai solusi strategis untuk memangkas rantai distribusi dan menurunkan harga…
NERACA Jakarta — Pemerintah Indonesia secara aktif merespon dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, terutama akibat memanasnya konflik geopolitik…