NERACA
Jakarta – Sampai dengan kuartal tiga 2024, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan laba sebesar Rp2,01 triliun (Rp90 per saham) atau turun 0,52% jika dibandingkan Rp2,02 triliun (Rp91 per saham) pada periode yang sama 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Lalu penjualan bersih MYOR mencapai Rp25,63 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 11,99% dari Rp22,89 triliun pada kuartal III 2023. Sebesar Rp14,97 triliun (58,40%) penjualan MYOR pada sembilan bulan pertama 2024 berasal dari pasar lokal, sedangkan Rp10,67 triliun dari pasar ekspor. Kenaikan penjualan disertai peningkatan beban pokok penjualan MYOR yang lebih tinggi dari penjualan yakni sebesar 40% menjadi Rp19,52 triliun pada kuartal III 2024, dari Rp16,78 triliun pada kuartal III 2023.
Namun, laba kotor produsen makanan dan minuman beraset Rp30,3 triliun per September 2024 itu nais tipis 0,07% jadi Rp6,12 triliun pada kuartal I 2024, dari Rp6,11 triliun periode 2023. Total liabilitas MYOR per September 2024 sebesar Rp14,23 triliun, membengkak 65,85% dari Rp8,58 triliun per Desember 2023. Ini terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp8,66 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp5,57 triliun. Sementara jumlah ekuitas MYOR per September 2024 Rp16,08 triliun.
Tahun ini, MYOR memproyeksikan laba bersih tumbuh 7,2% YoY menjadi Rp3,47 triliun. Adapun kinerja penjualan diperkirakan meningkat 8,9% YoY ke Rp34,28 triliun, dengan laba kotor tembus Rp8,67 triliun atau naik 3,2% YoY. Untuk mencapai target ini, perseroan memiliki tiga program bisnis, yakni pemasaran (marketing), inovasi produk hingga ekspor. Pertama, untuk kategori brand yang sudah ada, perseroan memastikan agar iklannya insightful kepada konsumen.
Kedua, perseroan tetap akan terus melakukan inovasi secara berhati-hati. Rencana pengembangan produk ada berbagai macam produk baru direncanakan dan yang telah diluncurkan oleh perseroan antara lain biskuit Malkist Lemon Bites, Roma Apetito Pizza, Roma Lavita, biskuit durian, Futagami Candy dan Dark Wonder. Ketiga melihat berbagai potensi produk yang saat ini sudah ada untuk dikembangkan ke pasar ekspor. Beberapa negara tujuan ekspor terbaru tahun ini akan menjadi pasar baru bagi produk perseroan antara lain Uzbekistan Bangladesh, Mauritius, Rumania, Samoa dan Kongo.
Direktur Utama Mayora Indah, Andre Sukendra Atmadja pernah mengatakan, sejumlah indikator perekonomian nasional sepanjang 2023 semakin mengarah pada perbaikan. Hal ini pun memberikan harapan bagi perseroan untuk memacu kinerja.“Berbagai data ekonomi dari dalam negeri yang bagus memberikan harapan dan optimisme bahwa tahun 2024 akan lebih baik, meskipun krisis pangan akibat perubahan iklim masih membayangi,” ujarnya.
Selain itu, Andre menambahkan komitmen dari pemerintah yang mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri juga menjadi peluang bagi MYOR untuk terus bertumbuh. Hal tersebut didukung dengan fasilitas produksi yang dimiliki perseroan, tim penelitian dan pengembangan yang inovatif, dan keandalan tim pemasaran. (bani)
Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…
Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…