Ini Dia HBA dan HMA di Oktober 2024

NERACA

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menetapkan Harga Mineral Logam dan Batubara Acuan bulan Oktober 2024, melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 277.K/MB.01/MEM.B/2024 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk Bulan Oktober 2024. Keputusan Menteri tersebut diteken hari ini, Kamis (24/10).

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Agus Cahyono Adi menjelaskan bahwa Harga Mineral Acuan (HMA) bulan Oktober digunakan sebagai dasar perhitungan Harga Patokan Mineral Logam (HPM) bulan yang sama.

"Sementara, sesuai yang tercantum dalam Keputusan Menteri, Harga Batubara Acuan (HBA) bulan Oktober 2024 juga digunakan sebagai dasar perhitungan Harga Patokan Batubara (HPB) bulan ini," imbuh Agus.

Dalam Kepmen ini, ditetapkan HBA bulan Oktober untuk komoditas batubara 6.322 kcal/kg GAR, total moisture 12,26 persen, total Sulphur 0,66 persen, dan Ash 7,94 persen pada angka USD131,17/ton. "Angka ini naik dari HBA bulan September senilai USD125,15 per ton," imbuh Agus.

Selanjutnya, ditetapkan HBA untuk komoditas Batubara I, dalam kesetaraan nilai kalor 5.300 kcal/kg GAR, Total Moisture 21,32 persen Total Sulphur 0,75 persen, dan Ash 6,04 persen. "HBA I ditetapkan di level USD79,69 per ton," sambung Agus.

Sementara, Harga Acuan untuk komoditas Batubara II dalam kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR, Total Moisture 35,73 persen, Total Sulphur 0,23 persen dan Ash 3,90 persen ditetapkan pada besaran USD52,41 per ton. Adapun Harga acuan untuk Batubara III, dalam kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR, Total Moisture 44,30 persen, Total Sulphur 0,24 persen dan Ash 3,88 persen, pada angka USD34,67 per ton.

Selain HBA, Menteri ESDM juga menetapkan HMA berbagai komoditas mineral sebagai patokan bulan Agustus 2024. HMA Nikel dipatok USD16.175,23/dmt. Kemudian Kobalt USD24.105,00/dmt dan Timbal USD2.008,00/dmt.

Adapun HMA untuk komoditas mineral logam lainnya adalah sebagai berikut: seng sebesar USD2.796,11/dmt, alumunium sebesar USD2.430,32/dmt, tembaga sebesar USD9.093,91/dmt, emas sebagai mineral ikutan sebesar USD2.522,18/troy ounce, perak sebagai mineral ikutan sebesar USD29,39/troy ounce.

Lalu, ingot timah Pb 300 sebesar settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan, ingot timah Pb 200 sebesar settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan, ingot timah Pb 100 sebesar settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan, ingot timah Pb 050 sebesar settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan, ingot timah 4NINE sebesar settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan, logam emas sebesar LBMA Gold PM Fix pada hari penjualan, logam perak sebesar LBMA Silver Fix pada hari penjualan,

Kemudian, mangan sebesar USD3,94/dmt, bijih besi Laterit/Hematit/Magnetit sebesar USD1,36/dmt, bijih krom sebesar USD6,37/dmt, konsentrat ilmenit sebesar USD7,48/dmt, dan konsentrat titanium sebesar USD11,70/dmt. 

Sebelumnya, HBA bulan Agustus untuk komoditas batubara 6.322 kcal/kg GAR, total moisture 12,26 persen, total Sulphur 0,66 persen, dan Ash 7,94 pada angka USD115,29/ton. “Angka ini turun dari HBA bulan Juli senilai USD130,44 per ton," imbuh Agus.

Selanjutnya, ditetapkan HBA untuk komoditas Batubara I, dalam kesetaraan nilai kalor 5.300 kcal/kg GAR, Total Moisture 21,32 persen Total Sulphur 0,75 persen, dan Ash 6,04 persen.

Sementara itu, Harga Acuan untuk komoditas Batubara II dalam kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR, Total Moisture 35,73 persen. Adapun Harga acuan untuk Batubara III, dalam kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR.

Terkait batubara Indonesia tengah bertransformasi menuju masa depan yang lebih hijau dengan target net zero emission pada tahun 2060. Namun batubara sebagai komoditas andalan tak serta merta ditinggalkan.

Salah satu strateginya adalah mengurangi penggunaan batubara langsung sebagai bahan bakar pembangkit listrik. PLTU batubara akan beralih menggunakan teknologi CCS/CCUS untuk menangkap dan menyimpan karbon. Selain itu, batubara juga akan diolah menjadi produk turunan seperti Dimethyl Ether (DME) yang lebih ramah lingkungan untuk keperluan rumah tangga.

"Transisi energi itu bukan bagaimana kita mempercepat pensiunnya batubara, tetapi bagaimana kita mendorong pemanfaatan energi yang bersih seperti pembangkit-pembangkit energi terbarukan yang sumbernya ada di kita," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana

 

BERITA TERKAIT

Tindak Tegas Importir yang Langgar Aturan

NERACA Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar ekspose beragam produk impor yang diduga  tidak sesuai ketentuan di gudang PT ATI,…

TASPEN Pastikan Gaji Ketiga Belas Tepat Waktu

NERACA Jakarta – PT TASPEN (Persero) resmi mengumumkan pelaksanaan penyaluran Gaji Ketiga Belas Tahun 2025 kepada para penerima pensiun dan…

Serapan Udang Nasional Terus Ditingkatkan

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan serapan udang nasional melalui kampanye gerakan memasyarakatkan makan ikan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tindak Tegas Importir yang Langgar Aturan

NERACA Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar ekspose beragam produk impor yang diduga  tidak sesuai ketentuan di gudang PT ATI,…

TASPEN Pastikan Gaji Ketiga Belas Tepat Waktu

NERACA Jakarta – PT TASPEN (Persero) resmi mengumumkan pelaksanaan penyaluran Gaji Ketiga Belas Tahun 2025 kepada para penerima pensiun dan…

Serapan Udang Nasional Terus Ditingkatkan

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan serapan udang nasional melalui kampanye gerakan memasyarakatkan makan ikan…