Menanti Laporan Keuangan, IHSG Masih Bertahan Dizona Hijau

NERACA

Jakarta – Transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin awal pekan kemarin ditutup menguat 10,123 poin (0,23%) ke level 4.341,377. Sementara Indeks LQ45 naik 1,999 poin (0,27%) ke level 752,302. Indeks berhasil balik arah arah ke zona hijau setelah seharian sejak awal perdagangan. Penguatan indeks dipicu aksi beli investor terhadap saham-saham lapis dua yang sudah terkena koreksi.

Kata analis Milenium Danatama Sekuritas Abidin, indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI kembali menguat ditopang ekspektasi pelaku pasar yang optimis terhadap kinerja laporan keuangan emiten yang positif pada kuartal III tahun ini, “Pelaku pasar kembali mengakumulasi saham-saham yang memiliki kinerja positif dan sudah tertekan harganya pada hari sebelumnya,”katanya di Jakarta, Senin (22/10).

Meski demikian, penguatan IHSG BEI pada awal pekan ini tertahan oleh sentimen negatif eksternal terkait Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Eropa yang belum menghasilkan langkah konkrit penanganan krisis moneter di kawasan itu.

Berikutnya, dia memperkirakan IHSG Selasa akan kembali menguat meski dikisaran terbatas  4.300-4.370 poin. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 126.183 kali pada volume 4,917 miliar lembar saham senilai Rp 4,426 triliun. Sebanyak 104 saham naik, sisanya 119 saham turun, dan 108 saham stagnan.

Pasar saham di Asia akhirnya mengakhiri perdagangan dengan kompak bertengger di zona hijau. Aksi beli selektif di saham-saham yang sudah murah berhasil menghalau sentimen negatif dari pasar global.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.000 ke Rp 240.000, Sarana Menara (TOWR) naik Rp 500 ke Rp 20.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 42.300, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 350 ke Rp 19.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 11.000 ke Rp 700.000, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 200 ke Rp 5.150, XL Axiata (EXCL) turun Rp 200 ke Rp 7.100, dan Harum Energy (HRUM) turun Rp 150 ke Rp 5.450.

Kondisi yang sama juga terjadi pada perdagangan sesi I. Dimana indeks BEI ditutup naik tipis 0,946 poin (0,02%) ke level 4.332,200. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 0,056 poin (0,01%) ke level 750,359.

Setelah mencapai titik terendahnya hari ini di 4.301,763, indeks langsung bergerak naik, menanjak perlahan sampai akhirnya kembali ke zona hijau. Aksi beli selektif terjadi di saham-saham bank, ditopang oleh laporan kinerja keuangan. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 61.900 kali pada volume 2 miliar lembar saham senilai Rp 1,643 triliun. Sebanyak 85 saham naik, sisanya 113 saham turun, dan 98 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sarana Menara (TOWR) naik Rp 500 ke Rp 20.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 42.300, Adira Finance (ADMF) naik Rp 200 ke Rp 11.500, dan Surya Citra Media (SCMA) naik Rp 150 ke Rp 10.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 400 ke Rp 50.700, Unilever (UNVR) turun Rp 200 ke Rp 25.800, XL Axiata (EXCL) turun Rp 200 ke Rp 7.100, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 20.500.

Sebaliknya, diawal perdagangan indeks BEI dibuka melemah turun 18,79 poin atau 0,43% ke posisi 4.312,46. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 4,78 poin (0,64%) ke level 745,51, “IHSG dibuka melemah seiring maraknya sentimen negatif dari bursa global dan Asia. Bursa Asia pagi ini melemah memfaktorkan koreksi bursa global dan sentimen dari rilis data ekspor Jepang di bulan September yang turun 10,3%," kata analis Samuel Sekuritas Yualdo Yudoprawiro.

 

Dia menambahkan, pelaku pasar banyak yang kecewa dengan hasil pertemuan Uni Eropa akhir pekan lalu yang tidak menghasilkan keputusan terkait pemberian 'bailout' untuk Spanyol dan hanya menghasilkan keputusan unifikasi perbankan di Uni Eropa mulai 2013 dengan ECB sebagai lembaga pengawas tunggal.

Menurutnya, minimnya sentimen positif baru dari domestik terutama data kinerja emiten di kuartal III 2012 juga akan membuat indeks BEI bergerak seiring bursa regional Senin. Sementara analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan, aksi ambil untung pelaku pasar kembali berlanjut seiring dengan minimnya sentimen positif. "Selain itu pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh sentimen negatif dari kenaikan klaim tunjangan pengangguran AS," katanya.

Tercatat diawal perdagangan, bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 2,19 poin (0,01%) ke level 21.553,95, indeks Nikkei-225 turun 75,44 poin (0,84%) ke level 8.927,24, dan Straits Times melemah 9,64 poin (0,32%) ke level 3.039,28. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…