NERACA
Jakarta – Dukung pengembangan dan daya saing UMKM naik kelas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Demo Day KreatIPO. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi panggung untuk mendorong potensi perusahaan binaan tampil di pasar modal.
Ketua Pokja Dana Masyarakat Kemenparekraf, Megawati Panjaitan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, delapan perusahaan telah menjadi binaan bersama kemenparekraf dan IDX incubator sehingga dianggap layak untuk mempresentasikan diri di hadapan tim penilai yang terdiri dari 13 underwriter, 10 konsultan hukum, dan 2 kantor akuntan publik.
Adapun ke-delapan perusahaan tersebut adalah PT Pemindo Mitra Sinergi, PT Bintang Raya Juarsa Indonesia, PT Bumi Kadaka, PT Solusi Kampus Indonesia, PT Kartini Bangun Bangsa, PT Agrinesia Raya, PT Vilo Kreasi Rasa, dan PT Respiro Indonesia,”Demo Day KreatIPO menjadi tempat menampilkan potensi perusahaan binaan di hadapan para stakeholder pasar modal, termasuk penjamin emisi efek (underwriter) serta lembaga dan profesi pendukung pasar modal lainnya seperti Kantor Akuntan Publik dan Konsultan Hukum,”ujarnya.
Advisor to Listing Directorate IDX, Saptono Adi Junarso menyampaikan bahwa meningkatnya kesadaran pentingnya berinvestasi dan didukung oleh perkembangan teknologi digital, jumlah investor pasar modal Indonesia terus mengalami peningkatan per 26 Juli 2024, jumlah total investor pasar modal telah mencapai 13,2 juta, menandakan peningkatan sebesar 5,3 kali sejak tahun 2019.
Jumlah investor saham pada khususnya telah meningkat 5,2 kali sejak tahun 2019. BEI siap memberikan pendampingan bagi pelaku parekraf yang ingin memanfaatkan pendanaan pasar modal dari perusahaan terbuka melalui IPO. Selain itu, BEI memiliki pertumbuhan jumlah perusahaan yang baru tercatat tertinggi dibandingkan dengan bursa besar lainnya di ASEAN.
Sapto mengatakan sejak tahun 2018, BEI selalu berhasil melakukan pencatatan saham baru terbanyak dibandingkan dengan bursa-bursa di kawasan ASEAN lainnya. Tahun lalu BEI berhasil menorehkan pencapaian tertinggi jumlah perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia, dengan 79 perusahaan tercatat yang berhasil melakukan fundraised sebesar Rp54,1 triliun.
Hingga 23 Agustus 2024, BEI juga telah menjadi rumah pertumbuhan bagi 34 perusahaan tercatat saham baru dengan besaran nilai dana yang dihimpun mencapai sebesar Rp5,2 triliun. Sehingga total perusahaan tercatat saham saat ini adalah 936, dan masih terdapat 27 perusahaan potensial yang sudah masuk dalam pipeline BEI yang berpotensi untuk dapat tercatat di tahun 2024.“Inisiatif kerja sama ini yang juga sejalan untuk mengajak lebih banyak perusahaan kecil dan menengah Indonesia khususnya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat semakin bertumbuh dan berkembang melalui pendanaan di pasar modal” ungkap Sapto. (bani)
Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) melalui unit Summarecon Bogor kembali meluncurkan produk hunian terbarunya. Terletak di lokasi yang…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada dunia pendidikan, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meluncurkan gerakan donasi kuota (GDK).…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya di sektor hiburan dan produksi konten, PT MNC Digital Entertaiment Tbk (MSIN) resmi mengakuisisi…
Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) melalui unit Summarecon Bogor kembali meluncurkan produk hunian terbarunya. Terletak di lokasi yang…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada dunia pendidikan, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meluncurkan gerakan donasi kuota (GDK).…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya di sektor hiburan dan produksi konten, PT MNC Digital Entertaiment Tbk (MSIN) resmi mengakuisisi…