NERACA
Jakarta – Di semester pertama 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) membukukan penurunan rugi periode berjalan mejadi Rp18,28 miliar dibandingkan rugi di priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,59 triliun. Penurunan rugi sejalan dengan keberhasilan mencatatkan keuntungan bersih atas investasi senilai Rp 178,42 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Perseroan mencatatkan keuntungan bersih atas investasi senilai Rp 178,42 miliar pada semester I-2024, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan kerugian bersih Rp 1,54 triliun. Sedangkan beban keuangan perseroan melesat dari Rp 31,61 miliar menjadi Rp 127,79 miliar. Beban usaha turun dari Rp 29,54 miliar menjadi Rp 21,12 miliar. Alhasil rugi sebelum pajak penghasilan turun dari Rp 1,59 triliun menjadi Rp 18,51 miliar.
Perseroan juga mencatatkan penurunan total asset dari Rp 8,80 triliun menjadi Rp 8,84 triliun hingga Juni 2024. Sedangkan liabilitas turun tajam dari Rp 6,34 triliun menjadi Rp 2,78 triliun. PALM merupakan perusahaan yang dikendalikan PT Provident Capital dengan kepemilikan 55,67% saham PALM. Sisanya dikendalikan Garibaldi Thohir sebanyak 15,36%, PT Saratoga Sentra 8,97%, Winarto Kartono 6,16%, Hardi Wijaya Liong 4,62%, dan Tri Boewono 0,42%. Sisanya pemodal public 8,53%.
Dalam mengejar pertumbuhan bisnisnya, PALM akan fokus pada tiga sektor utama dalam mengembangkan portofolio investasi di tahun 2024. Direktur Investasi dan Portofolio PALM, Ellen Kartika seperti dikutip Kontan pernah bilang, PALM fokus mengembangkan portofolio investasi di tiga sektor, yakni sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi, dan/atau logistik.“Untuk rencana investasi dan divestasi, saat ini masih dalam tahap penelaahan,”ujarnya.
Selain itu, guna menjaga pertumbuhan likuiditas harga saham di pasar, PALM belum lama ini melakukan buyback saham. Dimana aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan Luar Biasa. Disebutkan, pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham maksimal 162 juta saham atau 1,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada perseroan dan akan dilaksanakan bertahap dalam waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak disetujuinya RUPSLB, terhitung sejak 26 Juni 2024 - 25 Juni 2025.
Rencana buyback saham PALM didasari atas posisi arus kas dan aset perseroan yang masih berada di level cukup kuat, melebihi jumlah yang diperlukan untuk pembelian kembali saham perseroan. Disamping itu, buyback ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja saham PALM agar menjadi lebih stabil, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola modal jangka panjang, mencapai struktur permodalan yang lebih efisien, dan memberikan imbal hasil (return) kepada pemegang saham secara berkelanjutan.
Pepatah bijak mengatakan, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Ya, hal inilah yang tepat menggambarkan Cucu Mutiara Pertiwi (30) wanita…
Pengembang ternama dengan bendera usaha Crown Group di Sydney, Iwan Sunito gencar mempromosikan ajakan investasi terhadap asset properti perseroan di…
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM), khususnya mekanik, PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah memiliki fasilitas…
Pepatah bijak mengatakan, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Ya, hal inilah yang tepat menggambarkan Cucu Mutiara Pertiwi (30) wanita…
Pengembang ternama dengan bendera usaha Crown Group di Sydney, Iwan Sunito gencar mempromosikan ajakan investasi terhadap asset properti perseroan di…
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM), khususnya mekanik, PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah memiliki fasilitas…