PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan peringkat idAAA untuk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Danareksa BTN II-KPR BTN (DBTN02) kelas A senilai Rp531,5 miliar per 31 Agustus 2012. Informasi tersebut disampaikan Pefindo dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (10/10).
Kata analis Pefindo, Hendro Utomo dan Hotma Parulian Manalu, peringkat tersebut dibatasi oleh adanya ketidakpastian dalam pemulihan jaminan pinjaman. Disebutkan pula, peringkat tersebut mencerminkan profil yang sangat baik dari kumpulan aset yang disekuritisasi, profil yang kuat dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebagai penyedia jasa (servicer) dan penguatan kredit (credit enhancement) dalam bentuk EBA kelas B dan cadangan lukuiditas dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
Di 2011, BTN sebagai kreditur awal (originator) menjual 10.810 kredit pemilikan rumah (KPR) dalam satu portfolio kepada kontrak investasi kolektif (KIK) yang dibentuk PT Danareksa Investment Management sebagai manajer investasi. Lalu Bank Mandiri sebagai bank kustodian menerbitkan efek beragun aset (EBA). (bani)
Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/6) sore, indeks saham gabungan (IHSG) ditutup melemah seiring pelaku pasar…
Sepanjang tahun 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan sebanyak 14 perusahaan baru dengan dana terhimpun melalui aksi Initial…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp52,9 miliar kepada para…
Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/6) sore, indeks saham gabungan (IHSG) ditutup melemah seiring pelaku pasar…
Sepanjang tahun 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan sebanyak 14 perusahaan baru dengan dana terhimpun melalui aksi Initial…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp52,9 miliar kepada para…