Danai pengembangan bisnisnya, PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk akan menggelar penawaran umum perdana saham (offering) dengan harga pelaksanaan Rp 125 per saham. Penawaran saham dalam rangka initial public offering (IPO) ini dibuka untuk publik mulai 27 Juni 2024 hingga 01 Juli 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Perusahaan yang bergerak di bisnis perlengkapan kamar tidur ini akan menerbitkan dan menawarkan maksimal sebanyak 240 juta lembar saham baru atau mewakili 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pasca IPO. Disebutkan, saham yang diterbitkan dan ditawarkan bernilai nominal Rp 25 per saham. Sementara dengan harga penawaran IPO Rp 125 per saham, maka perseroan akan meraup dana hasil IPO sebesar Rp 30 miliar.
Untuk membantu proses IPO ini, Perseroan telah menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi sekaligus penjamin emisi. MNC Sekuritas menyatakan kesanggupan penuh (full ommitment) atas saham yang tidak terserap dalam IPO. Adapun para pemegang saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk sebelum IPO terbagi pada sejumlah pihak, yaitu Rizet Ramawi sebanyak 222 juta atau 39,75%.
Kemudian PT Galaksi Investama Corpora sebanyak 140 juta atau 25%, lalu Ridho Ferman Shatrio sebesar 113,40 juta atau 20,25%, Dwi Ristra Utami 57,40 juta atau sekitar 10,25%, dan Marfetra sebanyak 26,60 juta atau sekitar 4,75%. Sedangkan rencana penggunaan dana hasil IPO, menurut prospektus akan dialokasikan sebesar 83,33% untuk modal kerja yaitu, membeli persediaan kebutuhan bahan baku produksi, seperti Kain Katun CVC, Dakron (Bed Cover), Dakron (Badan Bantal), Busa, dan Retsleting.
Sekitar 16,67% akan digunakan untuk pembelian mesin baru, dengan rincian 71% untuk pengadaan Mesin Jahit Pleating, Mesin Bed Cover, Mesin Jahit, Mesin Carding Bantal, Mesin Blower Bantal, Mesin Press Bantal, Mesin Obras, Mesin Zigzag hingga Mesin Sirsak. Sisanya sekitar 29% akan digunakan untuk pembelian Kendaraan Operasional berupa 2 unit Truk dan 1 unit Mobil Operasional.
Perkuat struktur modal guna mendanai pengembangan bisnisnya, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) akan segera melakukan penambahan modal tanpa hak…
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mengumumkan perubahan jadwal aksi pembelian kembali saham atau buyback. Dimana awalnya rencana buyback saham akan dimintakan persetujuannya…
Danai pelunasan utang, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) menerbitkan surat utang syariah atau sukuk. Pada aksi korporasi tersebut, emiten sektor kesehatan…
Perkuat struktur modal guna mendanai pengembangan bisnisnya, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) akan segera melakukan penambahan modal tanpa hak…
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mengumumkan perubahan jadwal aksi pembelian kembali saham atau buyback. Dimana awalnya rencana buyback saham akan dimintakan persetujuannya…
Danai pelunasan utang, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) menerbitkan surat utang syariah atau sukuk. Pada aksi korporasi tersebut, emiten sektor kesehatan…