NERACA
Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar Rp2,13 triliun untuk tahun buku 2023.“Jadi, tadi RUPS memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp130 rupiah per saham, yang mana Rp100 per saham sudah dibagikan pada 29 November 2023 sebagai dividen interim,"kata Presiden Direktur CPIN, Thomas Effendy di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, ada tiga agenda utama yang dibahas dalam RUPS, yaitu pertanggungjawaban laporan keuangan tahun buku 2023, penunjukkan kantor akuntan publik, dan pembagian dividen. Jika menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 16,39 miliar saham, maka dividen final yang dibagikan perseroan yaitu sebesar Rp2,13 triliun. Adapun, CPIN telah membagikan dividen interim tunai senilai Rp1,63 triliun atau Rp100 per saham pada November 2023. "Sehingga sisanya sebesar Rp30 per saham [atau total Rp491,94 miliar] ini akan kami bagikan setelah RUPS ini selesai,”ujar Thomas.
Mengacu harga saham CPIN di level Rp5.175 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (21/5), maka dividen yield CPIN sebesar 2,51%. Artinya, dengan total dividen final sebesar Rp2,13 triliun maka dividen payout ratio yang dibagikan CPIN sebesar 92,2% dari laba bersih CPIN pada 2023 sebesar Rp2,31 triliun.
Laba CPIN yang terkoreksi pada 2023 tidak menghambat loyalitas CPIN terhadap pemegang sahamnya. Mengacu laporan keuangan di laman BEI, laba bersih CPIN menyusut 20,82% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp2,31 triliun pada 2023, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp2,92 triliun. Pada saat yang sama, penjualan neto CPIN tercatat naik 8,34% YoY menjadi Rp61,61 triliun di 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp56,86 triliun.
Secara terperinci berdasarkan segmen, penjualan emiten unggas ini ditopang oleh segmen pakan sebesar Rp49,42 triliun, diikuti segmen ayam pedaging (broiler) sebesar Rp37,18 triliun, ayam olahan Rp10,01 triliun. Selanjutnya, penjualan anak ayam usia sehari atau day old chicken sebesar Rp7,18 triliun, dan penjualan lain-lain Rp6,52 triliun. Penjualan itu dikurangi biaya eliminasi Rp48,71 triliun.
Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,5 triliun. Direktur Charoen Pokphand, Ong Mei Sian mengatakan, besaran capex yang digelontorkan perusahaan tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Sebagian capex digunakan untuk maintenance, sedangkan sisanya untuk rencana ekspansi. "Capital expenditure itu kalau tahun lalu itu sekitar Rp1,6 triliun, tahun ini kami harapkan tidak lebih dari itu, bahkan kalau bisa di bawah Rp1,5 triliun,” ujarnya.
Untuk maintenance, CPIN akan menggunakan capex untuk menggantikan mesin-mesin yang sudah perlu diganti, kemudian perbaikan fasilitas bangunan yang perlu diperbaiki. Selebihnya, CPIN akan merencanakan ekspansi di tiga sektor bisnis, seperti feedmill, poultry farming, dan food sector. Pada segmen bisnis pakan ternak (feedmill), perseroan akan melakukan ekspansi ke daerah Makassar, Sulawesi Selatan. Sementara itu, untuk segmen farming hanya akan dilakukan ekspansi ke daerah-daerah yang kekurangan kapasitas, begitu juga dengan food sector.
Menurut Ong, strategi perseroan dalam menghadapi gejolak harga pakan yaitu dengan selalu berhati-hati dalam menjaga struktur permodalan. Selain itu CPIN juga memanfaatkan fasilitas kredit dari bank yang bisa ditarik sewaktu-waktu. "Jadi, kalaupun raw material mahal, kami sudah siap sebelumnya. Kami juga selalu jaga level inventory kami di level-level yang cukup dan tidak berlebihan," katanya.
Adapun, terkait proyeksi kinerja hingga akhir tahun 2024, dia mengatakan perseroan masih tetap memantau kondisi di pasar, terutama terkait harga penjualan ayam pedaging (broiler) dan anak ayam usia sehari (day old chicken/DOC). “Jadi tahun ini untuk sementara ini kami cukup konservatif itu target di antara 5%-10% untuk pendapatan. Tentu saja kalau harga ayamnya bagus terus sampai akhir tahun mungkin bisa lebih,”tandasnya.
Di kuartal pertama 2024, perseroan membukukan laba bersih Rp711,03 miliar, naik 195% secara year-on-year (YoY) dari episode sama tahun lalu senilai Rp240,99 miliar. Sehingga laba per saham dasar menanjak ke posisi Rp43 dari sebelumnya Rp15. Adapun, penjualan bersih tercatat sebesar Rp15,91 triliun, terangkat 9,27% dari periode sama tahun lalu Rp14,56 triliun. Beban pokok penjualan Rp13,78 triliun, naik dari sebelumnya Rp13,09 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp2,12 triliun, melejit 44% dari episode sama tahun lalu Rp1,47 triliun.
Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…
Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…