NERACA
Jakarta -Rapat umum pemegang saham (RUPST) PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) menyepakati rencana pemecahan nilai nominal saham atau stocksplit, sekaligus pembagian dividen senilai Rp300 miliar,”Rapat sepakat mengucurkan Rp300 miliar atau setara Rp160 per saham sebagai dividen tunai. Jumlah ini mencerminkan 80% dari laba bersih 2023 yang berjumlah Rp374,15 miliar,”kata Direktur Panca Budi Idaman, Vicky Taslim di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya pula, sebesar Rp3 miliar ditetapkan sebagai cadangan guna memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-undang perseroan terbatas. Sisanya ditetapkan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman Lukman Hakim menyampaikan rapat juga menyetujui rencana stocksplit dengan rasio 1:4 dari nilai nominal Rp100 menjadi Rp25 per saham.
Lukman menyatakan, tujuan utama perseroan melakukan stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham dengan memperluas basis investor. “Stock split akan menyebabkan harga saham PBID menjadi terjangkau bagi investor perorangan [ritel]. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham perseroan,” kata Lukman.
Dengan keputusan tersebut, jumlah saham PBID yang telah dikeluarkan perseroan dari semula sebanyak 1,87 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, akan meningkat menjadi 7,5 miliar saham bernominal Rp25 per saham. Penguman stocksplit akan dilakukan pada 27 Mei 2024 dengan tanggal akhir perdagangan dengan nominal lama pada 30 Mei 2024. Adapun perdagangan dengan nominal baru di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 31 Mei, sementara di pasar tunai mulai 4 Juni.
Emiten produsen kemasan plastik ini menargetkan pendapatan tahun ini bisa tumbuh setidaknya 10%, dengan net profit margin atawa margin laba bersih tumbuh di rentang 8% sampai 10%. Lukman Hakim seperti dikutip Kontan pernah bilang, volume permintaan kemasan plastik sudah mengalami peningkatan sejak September 2023. Hal ini dinilai mampu mengimbangi harga jual yang cukup volatile.
Lukman meyakini prospek permintaan kemasan plastik masih cukup baik. Dari sisi makroekonomi, outlook ekonomi Indonesia diyakini masih cukup baik, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi positif dan rendahnya laju inflasi.“Kita juga mengalami bonus demografi dan geopolitik Indonesia stabil, menurut saya prospeknya cukup bagus”ujarnya.
Ditambah, permintaan kemas plastik dari bisnis makanan dan minuman masih terus bertumbuh. Dari sisi input, Lukman menegaskan bahan baku plastik PBID cukup aman dan tidak terpengaruh sentimen geopolitik. Sebab, mayoritas bahan baku PBID didatangkan dari negara Asia, khususnya Asia Tenggara. (bani)
Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…
Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…