Pemkab Kuningan Sulap Pertokoan Siliwangi Seperti Malioboro dan Braga

NERACA

Kuningan - Wajah pusat Kota di Kabupaten Kuningan memang unik, dan kerap menjadi pusat perhatian berbagai kalangan, bahkan banyak yang tidak peduli dengan kesemrawutannya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Neraca dari berbagai sumber, keinginan revitalisasi wajah pusat kota di Kabupaten Kuningan dari pemerintah tersebut bergulir sejak tahun 2014, namun kerap terbentur dengan arus penolakan masyarakat, apalagi jika bersentuhan dengan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL), lagi-lagi pusat kota tepatnya pertokoan di Jl. Siliwangi, masjid Syiarul Islam dan taman kota gagal dibenahi.

Tahun 2024, proses revitalisasi itu kembali dilakukan. Setahap, pertokoan Siliwangi ditata dan didesaign seperti Malioboro Yogyakarta dan Braga Bandung, lalu melangkah lagi ke proses lokalisasi PKL. Mereka dilarang berjualan di depan pertokoan Siliwangi, namun dipusatkan di bekas lahan SDN 17, dan juga tempat pusat parkir dari berbagai titik.

Pj Bupati Kuningan, DR. H. R. Iip Hidajat, menjelaskan, penataan pusat kota itu ibarat menyusun puzzle yang rumit. Puspa (Pujasera dan Parkir) Siliwangi (ex SD 17), area Pertokoan Siliwangi, Puspa Langlangbuana, Masjid Syiarul Islam, Area parkir depan Toserba Terbit, Puspa Taman Kota, dan sekitarnya merupakan puzzle dari area pusat kota yang harus terkoneksi dengan baik.

"Di area tersebut terdapat komunitas Pedagang Kaki Lima (PKL), Pedagang dan Pengusaha di area pertokoan Siliwangi, Angkutan Kota, delman tunggang dan delman hias, jemaah Masjid Syiarul Islam dan komunitas lainnya sebagai bagian puzzle pusat kota Kuningan yang memiliki karakteristik dan kepentingan yang berbeda, " papar Pj Bupati Iip.

Menata kota memerlukan waktu yang panjang, karena selain merubah tata kota, rekayasa lalulintas, penyediaan fasilitas umum dan lain-lain, juga terkait dengan pola pikir dan budaya masyarakat.

Menurutnya, tujuan pemerintah itu sangat baik, tidak mau menyakiti pihak manapun. Penataan ditujukan agar kawasan perkotaan lebih tertib dan teratur serta menciptakan kawasan perekonomian baru. Tujuan penutupan jalan di area pertokoan Siliwangi untuk cipta kondisi agar PKL bisa bertahan di lokasi yang baru, dan membuka akses proses loading barang dan angkutan yang dibutuhkan para pemilik area pertokoan Siliwangi dengan buka tutup barier.

Ditambahkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kuningan, Deden Kurniawan, sedangkan untuk menuju pertokoan bisa diakses pengunjung bisa dari Puspa Langlangbuana dan dari Pasar Siliwangi Barat. Selain tujuan antara tersebut, penutupan Jalan Siliwangi bertujuan untuk memberikan ruang bagi pejalan kaki dan ruang publik, serta kedepan rekayasa lalulintas pusat kota bisa lebih fleksibel dimana Jalan Siliwangi bisa dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan dan masyarakat pengguna jalan sudah paham opsi rekayasa lalulintas yang bisa diterapkan di pusat kota.

Misalkan seperti saat Nobar Timnas, maka jalan Siliwangi bisa dilakukan penutupan dan pengguna jalan sudah paham rekayasa lalulintas yang harus diikuti. Untuk tujuan tersebut, sepanjang area pertokoan Siliwangi sudah dilengkapi dengan lampu penerangan jalan umum, lampu hias tematik, tempat duduk sepanjang pertokoan, kursi estetik di setiap pojok, asesoris fasilitas umum, dan penyediaan koneksi internet gratis. Nung

 

 

BERITA TERKAIT

Semangat Kebangkitan Nasional: Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten

NERACA Jakarta – Sebuah cerita yang memancarkan inspirasi dan dedikasi yang luar biasa dari Serang, Banten, dalam semangat Hari Kebangkitan…

Ekosistem Pertembakauan Minta Aturan Tembakau Dipisah dari RPP Kesehatan

NERACA Jakarta - Berbagai pemangku kepentingan di industri tembakau, yaitu Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia…

Jokowi: Dunia Harus Berkolaborasi Atasi Tantangan Global Terkait Air

  NERACA Bali – Forum Air Sedunia atau World Water Forum ke-10 secara resmi dibuka Presiden Jokowi, Senin (20/5). Dalam…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Semangat Kebangkitan Nasional: Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten

NERACA Jakarta – Sebuah cerita yang memancarkan inspirasi dan dedikasi yang luar biasa dari Serang, Banten, dalam semangat Hari Kebangkitan…

Ekosistem Pertembakauan Minta Aturan Tembakau Dipisah dari RPP Kesehatan

NERACA Jakarta - Berbagai pemangku kepentingan di industri tembakau, yaitu Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia…

Jokowi: Dunia Harus Berkolaborasi Atasi Tantangan Global Terkait Air

  NERACA Bali – Forum Air Sedunia atau World Water Forum ke-10 secara resmi dibuka Presiden Jokowi, Senin (20/5). Dalam…