NERACA
Jakarta – Perkuat struktur permodalan, PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) atau Tays Bakers berencana menerbitkan Medium Term Notes (MTN), yaitu MTN US$ I Tahun 2023 senilai US$ 2 juta atau setara Rp 31,2 miliar (kurs, RP 15.644). “MTN tersebut telah mendapatkan approval dari KSEI pada 5 Desember 2023, dan akan dilakukan pada Awal Januari 2024,”kata CEO Jaya Swarasa Agung, Alexander Anwar di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, MTN tersebut diterbitkan dengan tingkat bunga 4% pertahun, semi annually dengan tenor 3 tahun. Kemudian seluruh dana yang didapatkan dari MTN tersebut penggunaanya 100% untuk modal kerja.
Sedangkan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2024, perseroan mengalokasikan di sebesar Rp 20-25 miliar. “Dengan adanya aksi korporasi ini, kami optimistis akan mendorong kinerja perusahaan di 2024 yang diperkirakan akan mencapai Rp 389 miliar,” paparnya.
Sementara itu, COO Jaya Swarasa Agung (TAYS) Andrew Sanusi mengatakan, capex tersebut dialokasikan untuk penambahan mesin yang bertujuan meningkatkan kualitas. Sehingga produksi menjadi lebih efisien dan kualitas produk bisa bersaing saat masuk ke pasar Jepang.
Hal ini, lanjut Andrew, menyusul kemitraan strategis dengan Mixio Holdings Incorporated, perusahaan snack ternama asal Jepang. Dengan kemitraan tersebut, produk TAYS akan didistribusikan ke pasar Jepang. “Mixio Holdings Incorporated juga akan menjadi subscriber dari MTN yang dikeluarkan oleh perusahaan,”katanya.
Sebagai informasi, di tahun depan perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp368,3 miliar. Target tersebut 91,85% lebih tinggi dari proyeksi pendapatan Rp265,71 miliar pada tahun 2023. Adapun laba bersih perseroan diproyeksikan Rp25,3 miliar pada 2024, tumbuh 636% dari target Rp5,28 miliar tahun 2023.
Perseroan mengungkapkan, target ini didukung oleh peluncuran produk baru Perseroan, yakni Tricks rasa Cheese Ramyeon, Doomoe Deopin, Chocolate, Krakenz rasa Nachos Cheese, dan Canxiangyi Wafer SIk Rasa Chocolate & Cappuccin. Selain itu, perseroan juga melakukan ekspansi pasar ke Jepang dengan menggndeng MIXIO Holdings Incorporated sebagai mitra strategis untuk distribusi dan investasi. Perjanjian kemitraan strategis dengan MIXIO Holdings tersebut ditandatangani Perseroan pada 27 September 2023. Ekspansi pasar tersebut dalam rangka meningkatkan volume penjualan ekspor.
Hingga September 2023, TAYS membukukan pendapatan sebesar Rp196,31 miliar, turun 19,33% dari Rp243,35 miliar pada Januari September 2022. Pencapaian tersebut mencerminkan 73,5% dari target pendapatan Perseroan tahun ini. Manajemen perseroan berhasil menekan turun beban pokok pedapatan sebesar 22% menjadi Rp141 miliar per September 2023, dari Rp181 miliar per September 2022.
Adapun beban operasi dan beban keuangan TAYS juga turun, masing-masing sebesar 0,02% jadi Rp46,68 miliar dan 5% ke Rp11,38 miliar. Namun, perseroan justru merugi Rp5,79 miliar per September 2023. Di periode yang sama tahun 2022, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp2,48 miliar.
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…
NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…
NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…
NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…
NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…