NERACA
Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan membangun pabrik chlor alkali dan ethylene dichloride dengan nilai investasi mencapai hampir US$ 1 miliar setelah final investment desicion (FID) selesai. “Perseroan akan membangun pabrik chlor alkali dan ethylene dichloride, itu adalah bahan baku untuk tambang yang akan menghasilkan aluminia dan nikel," kata Direktur Sumber Daya Manusia & Urusan Korporat PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suryadi di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, pabrik chlor alkali dan ethylene dichloride tersebut akan dibangun di daerah Cilegon. Sejauh ini, lanjut dia, progresnya dari segi fit dan technology license sudah selesai. Hanya tinggal FID karena itu rencananya akan ditetapkan pada awal 2024 dan target pembangunan pabrik selesai akhir 2026.
Di kuartal tiga 2023, TPIA membukukan rugi bersih US$21,38 juta atau setara Rp331,11 miliar atau terpangkas 80,83% dibandingkan rugi priode yang sama tahun lalu sebesar US$111,54 juta. Selain itu, perseroan juga melaporkan penurunan pendapatan sebesar 14,64% menjadi US$1,66 miliar atau setara Rp25,74 triliun (kurs jisdor Rp15.487) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,94 miliar. Pendapatan TPIA masih ditopang oleh penjualan lokal yaitu sebesar US$1,16 miliar.
Rinciannya penjualan produk polyolefin, styrene monomer, butadiene dan olefin sebanyak US$1,11 miliar dan penjualan daya listrik dan jasa kelistrikan lainnya sebesar US$48,94 juta. Sementara itu, untuk penjualan ekspor, TPIA mencatatkan nilai sebesar US$492,98 juta untuk seluruh produk-produk TPIA.
Suryadi menjelaskan, penurunan pendapatan dipengaruhi oleh gangguan supply-demand eksternal yang menyebabkan penurunan volume penjualan secara keseluruhan untuk kuartal III/2023. “Meskipun terdapat ketidakpastian geopolitik dan harga energi yang berlanjut, Chandra Asri tetap optimis mengenai prospek jangka panjangnya dan dengan tekun mengejar rencana ekspansinya dengan fokus dan disiplin, sambil memperkuat rantai nilai industri Indonesia,” katanya.
Volume penjualan pada sembilan bulan 2023 sebesar 1.608 KT, meningkat dari 1.568 KT pada periode yang sama tahun lalu tetapi, untuk keseluruhan harga penjualan mengalami penurunan untuk periode tahun ini. Adapun beban pokok pendapatan tercatat sebesar US$1,59 miliar atau setara dengan Rp24,73 triliun. Beban ini turun 18,35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1,95 miliar.
Penurunan beban dikarenakan harga bahan baku rata-rata yang lebih rendah dengan rata-rata harga Naphtha pada US$645 per ton pada kuartal III/2023 dibandingkan rata-rata US$851 per ton periode tahun lalu. Harga itu seiring penurunan sebesar 18,6% pada harga rata-rata Brent Crude pada periode tahun ini menjadi US$83 per barel dibandingkan rata-rata US$102 per barel pada periode yang sama tahun lalu. Alhasil, sepanjang periode 9 bulan 2023, TPIA berhasil membalikkan rugi kotor menjadi laba kotor sebesar US$65,13 juta dari sebelumnya rugi sebesar US$8,64 juta.
Sementara itu liabilitas TPIA tercatat sebesar US$2,17 miliar atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,12 miliar. Rinciannya, liabilitas jangka panjang sebesar US$1,85 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar US$313,41 juta. Kemudian TPIA membukukan ekuitas sebesar US$2,82 miliar dan total aset sebesar US$4,99 miliar.
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…
NERACA Jakarta – Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyiapkan dana senilai maksimal Rp200 miliar…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…
NERACA Jakarta – Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyiapkan dana senilai maksimal Rp200 miliar…