NERACA
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 100 emisi dari 56 emiten senilai Rp111,55 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 535 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp456,48 triliun dan US$ 69,05 juta, diterbitkan oleh 127 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan US$ 486,11 juta. EBA sebanyak 9 emisi senilai Rp2,84 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Lalu kapitalisasi pasar saham sepekan tumbuh 3,27% menjadi Rp11.04 triliun dari Rp10.69 triliun pada pekan sebelumnya. Selama sepekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) turut mengalami kenaikan sebesar 2,47% menjadi berada di posisi 6.977,668 dari 6.809,263 pada pekan lalu. Kemudian, rata-rata volume transaksi harian saham mengalami perubahan sebesar 11,35% selama sepekan, yaitu menjadi 16,94 miliar lembar saham dari 19,11 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian saham selama sepekan mengalami perubahan sebesar 32,42% menjadi sebesar Rp8,63 triliun dari Rp12,77 triliun pada sepekan yang lalu. Kemudian, perubahan sebesar 3,45% terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian saham selama sepekan, menjadi 1.076.690 kali transaksi dari 1.115.185 kali transaksi pada pekan lalu. Investor asing pada mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp157 miliar, dan sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp15,48 triliun.
Pada perdagangan Jum’at (17/11) akhir pekan, IHSG ditutup menguat 19,66 poin atau 0,28% ke posisi 6.977,67. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,99 poin atau 0,33% ke posisi 917,41. Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 4,34%, diikuti sektor barang baku dan sektor kesehatan yang masing-masing naik 0,94% dan 0,08%. Sedangkan, tujuh sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,95%, diikuti sektor industri dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing turun sebesar 0,83% dan 0,46%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRIN, NATO, BREN, SRAJ dan GPSO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni STRK, JATI, HUMI, KOCI dan MPXL. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.081.559 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,50 miliar lembar saham senilai Rp8,35 triliun. Sebanyak 213 saham naik, 319 saham menurun, dan 215 tidak bergerak nilainya.
Dukung pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, platform fintech lending Kredit Pintar ikut berpartisipasi dalam pembukaan Bulan Inklusi Keuangan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU) aplikasi crypto all-in-one berlisensi penuh Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) terus menjalankan komitmennya dalam edukasi…
NERACA Jakarta – Perkuat investasi dan dominasi kepemilikan saham, PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) kembali agresif memborong saham PT…
Dukung pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, platform fintech lending Kredit Pintar ikut berpartisipasi dalam pembukaan Bulan Inklusi Keuangan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU) aplikasi crypto all-in-one berlisensi penuh Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) terus menjalankan komitmennya dalam edukasi…
NERACA Jakarta – Perkuat investasi dan dominasi kepemilikan saham, PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) kembali agresif memborong saham PT…