NERACA
Jakarta – Meski di kuartal tiga 2023, PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) masih mencatatkan rugi. Namun rugi yang dibukukan perseroan berhasil dipangkas 17% menjadi Rp 12,88 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 13,10 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Perseroan menjelaskan,susutnya rugi terjadi di tengah penurunan penjualan bersih perseroan sebesar 38,2% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp104,28 miliar dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp168,75 miliar. Secara rinci, penjualan FIRE ditopang oleh penjulan kepada PT Anggun Makmur Energy senilai Rp45,14 miliar, kemudian penjualan kepada Rocksbridge ENergy Pte Lrd sebesar Rp33,27 miliar, kemudian penjulan ke PT Kutai Refinery Nusantara senilai Rp17,78 miliar dan penjualan lain-lain senilai Rp8,07 miliar.
Seiring turunnya penjualan, beban pokok FIRE juga turun 24,35% yoy menjadi Rp91,17 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp120,51 mliar. meski begitu, laba bruto perseroan ambles 72,82% yoy menjadi Rp13,11 miliar dibandingkan sembilan bulan pertama tahun sebelumnya sebesar Rp48,23 miliar. Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan sebesar Rp15,95 miliar atau naik 249,45% dibanding periode sama 2022 sebesar Rp4,56 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset perseroan naik menjadi Rp380,37 miliar hingga 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp364,32 miliar. Liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp178,92 miliar, dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp150,23 miliar. Adapun, ekuitas perseroan turun menjadi Rp201,45 miliar, dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp214,09 miliar.
Sebelumnya, emiten tambang batu bara ini mengaku pesimis dapat mencapai target penjualan tahun ini sebanyak 420 ribu metrik ton. Hal ini dikarenakan tidak performnya beberapa supplier sehingga mempengaruhi target penjualan perseroan. Untuk tahun depan target produksi mungkin di sekitar 820 ribu planningnya sumber batubaranya dari tambang Alfara Delta Persada dan untuk tradingnya kita masih diskusi internal dan belum bisa rilis angka tradingnya.
Tahun 2024 target penjualan masih sama, bebera ke India, China, Filipina dan Vietnam. Pasar baru saat ini tidak ada, karena perseroan memaintain buyer-buyer lama. Perseroan terdampak dengan naiknya tarif transshipment di Muara Berau karena ini mempengaruhi angka marginnya perseroan, dikarenakan cost Perseroan menjadi naik karena tarif baru ini.
Terakhir terkait dengan entitasnya PT Berkat Bara Jaya yang sedang dalam penangguhan operasional oleh pemerintah, Manajemen FIRE menyatakan, untuk PT Berkat Bara Jaya, saat ini kami sedang memaksimalkan proses kasasi di Mahkamah Agung guna mendapatkan IUP BBJ kembali dan untuk rencana akuisisi tambang-tambang baru belum ada, tetapi jika dikemudian hari ada rencana maka akan kami informasikan lebih lanjut.
Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…
Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…
Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…
Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…