Jaga Rekam Jejak Digital - Masyarakat Jangan Umbar Informasi Data Pribadi

Tanpa disadari, semua aktivitas kita di internet akan meninggalkan jejak digital. Padahal, rekam jejak digital sangat mudah diakses oleh banyak orang dalam waktu yang singkat. Selain menjaga rekam jejak digital tetap positif, aktivitas di internet harus tetap waspada terhadap penyalahgunaan rekam jejak digital oleh orang tak bertanggung jawab.

Musisi sekaligus mom influencer Ana Livian mengungkap, jejak digital aktif merupakan data atau informasi yang secara sadar dibagikan di internet. Contohnya, konten unggahan, direct message, komentar di media sosial, mengisi survei online, maupun mengirim email.”Adapun jejak pasif merupakan informasi yang kita tinggalkan tanpa sadar, dan dikumpulkan secara otomatis oleh pihak lain tanpa sepengetahuan pemilik jejak digital. Contohnya, riwayat browser, alamat IP, perangkat yang digunakan, dan aplikasi yang mengakses GPS,” jelas Ana Livian dalam webinar di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Senin (25/9). 

Dirinya menegaskan, pentingnya menjaga rekam jejak digital dengan cara tidak mengumbar berbagai informasi data pribadi di internet. ”Baik jejak digital aktif maupun pasif,” tegasnya.

Beberapa dampak yang akan terjadi apabila kita meninggalkan jejak digital, menurut Ana, yakni dapat memengaruhi perspektif orang lain. Lalu, menjadi faktor penentu masuk perguruan tinggi dan beasiswa, menjadi faktor penentu untuk mendapatkan pekerjaan serta rentan terhadap keamanan pribadi.

Untuk itu, Ana menyarankan pengguna digital selalu memeriksa jejak digital. Apabila terdapat jejak digital yang kurang baik, sebaiknya segera menghapus atau menyembunyikannya. ”Bijak sebelum menulis atau mengunggah apa pun ke internet, pelajari aturan privasi di dalam perangkat, bangun citra diri yang positif, dan selalu gunakan akses internet untuk hal yang positif,” pungkasnya.

Dari perspektif etika digital, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur Mustiaji Amiruddin mengingatkan para siswa senantiasa bertindak positif di internet, dan menghindari segala jenis konten negatif.”Misalnya, konten yang melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan dan pencemaran nama baik, pemerasan atau pengancaman, penyebaran berita bohong (hoaks), dan ujaran kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA,” kataMustiaji.

Sementara menurut Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur Hairurrazak Hanafie, untuk mengurangi dampak jejak digital, pengguna digital (siswa) perlu memahami kelebihan dan kekurangan platform media sosial.”Misalnya Facebook, karena banyak penggunanya sehingga informasinya pun beragam. Lalu Instagram, memiliki fitur menarik dan meningkatkan kualitas gambar, namun jenis unggahannya terbatas pada gambar dan video. Twitter (X), dapat mendistribusikan informasi dengan cepat dan ringkas, namun memiliki keterbatasan jumlah karakter,” jelas Hairurrazak.

 

BERITA TERKAIT

Pertamina EP Hidupkan Lapangan Tua, Targetkan Produksi 213 MBOEPD

Pertamina EP Hidupkan Lapangan Tua, Targetkan Produksi 213 MBOEPD  Jakarta - Di jantung salah satu lapangan migas Indonesia, PT Pertamina…

Argentina Tertarik Investasi Pertanian di Indonesia

NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia menyambut baik ketertarikan Argentina untuk berinvestasi di sektor pertanian, yang dianggap sebagai salah satu pilar…

Industri Sawit Menuju Transformasi Digital

NERACA Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan industri kelapa sawit nasional…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pertamina EP Hidupkan Lapangan Tua, Targetkan Produksi 213 MBOEPD

Pertamina EP Hidupkan Lapangan Tua, Targetkan Produksi 213 MBOEPD  Jakarta - Di jantung salah satu lapangan migas Indonesia, PT Pertamina…

Argentina Tertarik Investasi Pertanian di Indonesia

NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia menyambut baik ketertarikan Argentina untuk berinvestasi di sektor pertanian, yang dianggap sebagai salah satu pilar…

Industri Sawit Menuju Transformasi Digital

NERACA Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan industri kelapa sawit nasional…