Investor Reksa Dana Bebas Pajak Imbal Hasil

NERACA 

Jakarta- Head of Marketing Communication Bahana TCW Investment Management, Novianita Pertiwi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, investor tidak akan dikenai biaya pajak imbal hasil di semua jenis produk reksa dana yang ditawarkan oleh seluruh manajer investasi di Indonesia."Secara tidak langsung pajak telah dibebankan kepada produk reksa dana melalui aset yang diinvestasikan, sehingga investor tidak lagi dikenakan pemotongan pajak untuk hasil keuntungannya,"ujarnya.
Minat masyarakat terhadap reksa dana terus meningkat, tercermin dari pertumbuhan dana kelolaan industri yang selalu mengalami kenaikan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga akhir Agustus 2023, total dana kelolaan reksa dana mencapai Rp844,47 triliun atau naik 2,05% sejak awal tahun. Selain bebas pajak, berinvestasi di reksa dana bisa dimulai dengan nominal yang terjangkau serta bisa ditarik kapan saja, tanpa perlu menunggu waktu jatuh tempo.

Investor juga bisa memilih berbagai pilihan, reksa dana pasar uang misalnya, yang mana penempatan dananya mayoritas pada deposito atau obligasi dengan jatuh tempo di bawah satu tahun."Pastikan saat akan berinvestasi, anda memilih manajer investasi yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan cukup berpengalaman supaya hasil investasi anda maksimal dan aman," tuturnya.

Reksa dana pendapatan tetap lebih banyak ditempatkan pada surat utang baik milik negara maupun obligasi korporasi. Sedangkan pada reksa dana saham, penempatan dana lebih banyak pada saham-saham pilihan yang telah ditetapkan oleh manajer investasi profesional.Walaupun reksa dana bukan objek pajak, namun investor perlu mengetahui adanya biaya lain yang dikenakan pada investor saat berinvestasi pada reksa dana.

Biaya tersebut mulai dari biaya pembelian unit, biaya penjualan kembali bila investor ingin melepas reksa dananya hingga biaya pengalihan unit bila investor merasa perlu untuk mengubah pilihan investasinya dari yang semula. Namun bila investor tidak mengutak-atik pilihannya, maka biaya tersebut tidak akan dikenakan."Biaya-biaya ini dapat berbeda antara suatu reksa dana dengan reksa dana lainnya, begitu pula antara satu manajer investasi atau agen penjual efek reksa dana dengan yang lainnya. Investor dapat melihat seluruh jenis biaya ini pada dokumen keterbukaan informasi masing-masing reksa dana," ujarnya.

Meski reksa dana tidak dikenakan pajak, namun setiap orang yang memilikinya wajib melaporkannya dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak, karena reksa dana adalah instrumen investasi yang termasuk sebagai harta kekayaan, sama halnya dengan tanah, rumah, deposito dan harta kekayaan lainnya.

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…