NERACA
Jakarta – Perkuat modal guna mendanai akuisisi lahan atau menambah landbank, emiten properti kongsi Grup Agung Sedayu dan Salim, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) bakal menggelar dana rights issue dengan menargetkan dana hingga Rp11 triliun. Namun, perseroan sejauh ini belum menetapkan harga pelaksanaan.
Pada rapat umum pemegang saham (RUPS) Luar Biasa, PANI berencana menghimpun dana dari penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue sebesar Rp11 triliun. Wakil Presiden Komisaris PANI, Phiong Phillipus Darma menyampaikan bahwa perseroan sejauh ini belum menetapkan harga pelaksanaan rights issue dan masih mendiskusikan jumlah dana yang dibidik dari aksi korporasi tersebut. "Iya jumlahnya sedang kami pertimbangkan besarannya, tetapi jumlah sahamnya tidak akan lebih dari 8 miliar," ujarnya di Jakarta, kemarin.
PANI berencana menerbitkan 8 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per saham. PT Multi Artha Pratama sebagai pemegang saham utama perseroan akan melaksanakan seluruh haknya dengan menyerap 7,04 miliar HMETD yang disetor dalam bentuk uang. Adapun dana rights issue, di antaranya digunakan untuk mengambil alih atas saham baru yang dikeluarkan oleh 7 perusahaan terafiliasi. Total nilai transaksi tersebut akan mencapai Rp9,5 triliun. Tujuh perusahaan itu adalah PT Bumindo Mekar Wibawa (BMW), PT Cahaya Inti Sentosa (CISN), PT Jaya Indah Sentosa (JIS), PT Kemilau Karya Utama (KKU), PT Karunia Utama Selaras (KUS), PT Sumber Cipta Utama (SCU), dan PT Sharindo Matratama (SHM).
Langkah penyertaan modal tersebut bertujuan memperluas skala proyek perseroan di PIK 2. Selain itu, rencana rights issue juga diharapkan berdampak positif terhadap struktur permodalan, peningkatan aset, dan mendukung pertumbuhan pendapatan ke depan.
Presiden Direktur PANI Sugianto Kusuma alias Aguan menegaskan bahwa perseroan akan memegang komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan dan menjalankan strategi usaha, yang telah dirancang baik secara jangka menengah maupun panjang. “Sebagai tonggak awal, PANI telah berhasil mengakuisisi lahan sebesar 762 hektare yang terletak di PIK 2 di tahun 2022 dan per hari ini sudah mendapat persetujuan dari pemegang saham di RUPSLB untuk memperkuat bank tanah, sehingga kapasitas PANI dapat bertambah terus dan penjualan juga dapat dioptimalisasikan,” ujarnya.
Dia juga menyatakan perseroan akan mendorong inovasi dan menciptakan pasar yang optimal di PIK 2 dan profitabilitas yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen. “Saya berharap para pemegang saham dapat melihat pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar dan pangsa pasar yang berkelanjutan di setiap periode dan saya sangat optimis dengan prospek bisnis PANI ke depan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum,” kata Aguan.
NERACA Jakarta- Meski kinerja keuangan di paruh pertama 2023 masih merugi, namun emiten rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan likuiditas bursa karbon tidak akan secair perdagangan saham. "Jangan dipikir likuiditas akan persis…
NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mencatat tidak ada transaksi untuk perdagangan unit karbon pada hari…
NERACA Jakarta- Meski kinerja keuangan di paruh pertama 2023 masih merugi, namun emiten rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan likuiditas bursa karbon tidak akan secair perdagangan saham. "Jangan dipikir likuiditas akan persis…
NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mencatat tidak ada transaksi untuk perdagangan unit karbon pada hari…