Laba Bersih Cita Mineral Investindo Anjlok 52,4%

NERACA

Jakarta -Perusahaan tambang PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) membukukan laba bersih Rp 205 miliar di semester pertama 2023 atau terkoreksi tajam 52,4% dibandingkan prioe yang sama tahun lalu laba tercatat sebesar Rp 431,5 miliar. Laba per saham yang dapat diatribusikan pemilik entitas induk CITA juga ikut turun menjadi Rp52, dari Rp109. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Sementara penjualan CITA tercatat sebesar Rp1,87 triliun. Penjualan bersih ini terkoreksi 28,96% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,64 triliun. CITA tercatat banyak melakukan penjualan ke pihak berelasi, yaitu PT Well Harvest Winning Alumina Refinery sebesar Rp1,42 triliun, dan ke Glencore International AG sebesar Rp324,07 miliar. Total penjualan ke pihak berelasi ini sebesar Rp1,74 triliun. Selanjutnya, yakni penjualan ke pihak ketiga yakni Pengtai International Trading Pte. Ltd. sebesar Rp131,03 miliar, dan Renhe Resources Ltd. sebesar Rp2,9 miliar. 

Total penjualan ke pihak ketiga ini yakni Rp133,9 miliar, turun dari semester I/2022 yang sebesar Rp1,4 triliun. Penurunan penjualan ini diikuti oleh penurunan beban pokok penjualan CITA sebesar 16,72% dari Rp1,6 triliun di semester I/2022, menjadi Rp1,33 triliun di semester I/2023. Akan tetapi, akibat penjualan yang turun, laba bruto CITA juga ikut tergerus menjadi Rp543 miliar, turun 47,83%dari Rp1,04 triliun. 

Hingga akhir Juni 2023, CITA mencatatkan peningkatan jumlah aset menjadi sebesar Rp5,48 triliun, naik dari Rp5,2 triliun dibandingkan akhir Desember 2022.  Jumlah liabilitas CITA juga ikut meningkat dari Rp932,7 miliar di akhir 2022, menjadi Rp1,11 triliun di akhir semester I/2023. Sementara itu, jumlah ekuitas CITA juga meningkat menjadi Rp4,36 triliun di 30 Juni 2023, dari Rp4,28 triliun di 31 Desember 2022.

Perseroan sebelumnya memproyeksikan pendapatan akan menurun pada 2023 seiring larangan ekspor bauksit yang berlaku efektif pada 10 Juni 2023.  Direktur Cita Mineral Investindo, Yusak Lumba Pardede pernah bilang, pendapatan CITA dapat menurun akibat adanya larangan ekspor bauksit ini. "Secara pendapatan mungkin akan menurun karena salah satunya dari sisi harga, antara lokal dan ekspor berbeda,”ujarnya.

CITA memperkirakan penurunan kinerja tersebut masih akan berlanjut di tahun 2024, di mana pendapatan CITA merefleksikan seluruh penjualannya untuk memenuhi kebutuhan metallurgical grade bauxite (MGB) domestik, apabila tidak ada perubahan lain dalam regulasi 

Meski demikian, Yusak menuturkan CITA masih optimistis dapat bertahan melalui dukungan dan pasokan bauksit ke PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW). Disampaikannya, perseroan berharap dengan peningkatan kapasitas WHW untuk memproduksi smelter grade alumina (SGA) sampai dengan 2 juta ton per tahun sejak 2022, CITA dapat meningkatkan supplai MGB ke WHW. "Kami bersyukur dampak tersebut dapat dimitigasi perusahaan, dengan mendukung WHW dalam memasok bahan baku kepada WHW yang telah menyelesaikan fasilitas pemurnian fase II. Dengan selesainya fasilitas pemurnian WHW fase II ini, kami berharap kami bisa mensuplai kebutuhan WHW di tahun ini maupun tahun ke depan," ujarnya. 

BERITA TERKAIT

Semakin Lengkap, RS Permata Keluarga Hadir di Summarecon Bekasi

Melengkapi fasilitas kesehatan bagi penghuninya dan juga menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas di Kota Bekasi, Rumah Sakit Permata…

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Semakin Lengkap, RS Permata Keluarga Hadir di Summarecon Bekasi

Melengkapi fasilitas kesehatan bagi penghuninya dan juga menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas di Kota Bekasi, Rumah Sakit Permata…

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…