MIND ID Hadir Untuk Masa Depan Indonesia Lebih Baik - HILIRISASI INDUSTRI PERTAMBANGAN

NERACA

Jakarta – Memasuki usia ke 78 tahun, pemerintah sedang melakukan penghiliran produk tambang dan menggencarkan pembangunan proyek-proyek smelter. Hilirisasi atau penghiliran barang tambang ini dilakukan untuk meningkatkan kemandirian negara dalam pengolahan bahan mentah hasil tambang. Pemerintah juga menargetkan akan membangun sebanyak 53 proyek smelter dengan investasi mencapai US$ 19,9 miliar pada tahun 2024.

Pemerintah bertekad melakukan hilirisasi tambang dengan penuh keyakinan, karena hilirisasi industri akan membawa Indonesia maju dan berdaya saing. Untuk itu, pembangunan smelter merupakan fondasi bagi Indonesia untuk menjadi negara maju di masa mendatang. Keberadaan sejumlah pabrik smelter akan menambah daya saing yang dimiliki Indonesia dan mengubah ketergantungan ekonomi dari sektor konsumsi ke sektor produksi.

Sebagai BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID berkomitmen untuk meningkatkan kinerja perusahan industri pertambangan di Tanah Air. Hal itu menjadi visi dan misi yang diusung oleh Grup MIND ID untuk menghadirkan masa depan lebih baik dan memberikan nilai tambah untuk Indonesia.

Sekretaris Perusahan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf. Mengatakan MIND ID terus berkomitmen memberikan nilai tambah untuk Indonesia. Ada banyak program dan proyek yang sedang atau sudah usai kami garap dalam mengejawantahkan komitmen MIND ID.

MIND ID sebagai Holding Industri Pertambangan di Indonesia bersama dengan seluruh anggotanya meliputi PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, PT Timah Tbk., terus bahu membahu memberikan nilai lebih untuk bangsa Indonesia.

Di sektor pengembangan hilirisasi industri pertambangan, MIND ID kini sedang menggarap beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui anggota grupnya. Di antaranya, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.

Proyek ini dimiliki oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dan dikerjakan oleh Konsorsium China Alumunium International Engineering Co. Ltd., (CHALIECO) bersama dengan PT PP (Persero) Tbk. SGAR dimaksudkan menjadi penghubung rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium milik PT INALUM.

SGAR akan memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun dengan estimasi bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun. Rencananya, proyek yang menghabiskan dana sebesar 831 juta dolar AS tersebut akan mulai beroperasi pada 2025 mendatang. Kedepan Indonesia bisa melakukan sendiri proses pengolahan bauksit menjadi aluminium sehingga tak lagi bergantung kepada negara lain.

Ada pula proyek Smelter Tembaga Single Line yang digarap oleh PT Freeport Indonesia. Proyek yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur tersebut bakal menjadi pabrik peleburan tembaga single line terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 2 mtpa concentrate.

Proyek hilirisasi industri pertambangan dengan nilai proyek mencapai 2,87 miliar Dolar AS tersebut rencananya akan mulai beroperasi pada 2024 mendatang. Anggota Grup MIND ID PTFI menargetkan pembangunan konstruksi fisik akan rampung pada Desember 2023, dan bisa mencapai kapasitas operasi penuh pada akhir 2024 mendatang.

Dana investasi yang sudah ditanamkan untuk menggarap proyek Smelter Tembaga Single Line tersebut mencapai Rp33 triliun hingga Mei 2023 lalu. Proyek Strategis Nasional tersebut akan mampu menyerap 15 ribu tenaga kerja dengan rincian 98 persen tenaga kerja Indonesia khususnya untuk masyarakat di Jawa Timur dengan alokasi mencapai 50 persen.

Selanjutnya adalah Smelter Feronikel Halmahera Timur (P3FH) yang kini sudah mulai beroperasi. Proyek pembangunan pabrik peleburan feronikel tersebut merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang berlokasi di Tanjung Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara. Proyek dengan nilai investasi mencapai 264,07 juta dolar AS tersebut akan memiliki kapasitas produksi 13.500 ton feronikel (Tni/annum).

"Target MIND ID tentunya sangat jelas yakni menjalankan mandat pemerintah untuk menjadi perusahaan kelas dunia melalui penguasaan dan pemanfaatan cadangan minerba yang dimiliki Indonesia," ucap Heri.

Heri mengatakan selain melakukan pembangunan pabrik peleburan, MIND ID pun ikut mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik. Indonesia memiliki potensi besar untuk urusan perkembangan kendaraan listrik. Untuk ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) MIND ID melalui anggotanya PT ANTAM Tbk. berencana membangun pabrik baterai kendaraan listrik berkapasitas 15 Giga Watt (GW) pada 2027 mendatang.  "MIND ID melalui PT ANTAM Tbk. menggandeng CATL untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Kebutuhan investasi proyek ini mencapai 12 miliar dolar AS," katanya.

BERITA TERKAIT

Triwulan I-2025, Kinerja produksi migas PHE Capai 1,043 Juta Barel

Triwulan I-2025, Kinerja produksi migas PHE Capai 1,043 Juta Barel  Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream…

Indonesia " Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur

Indonesia – Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur Jakarta – Indonesia dan Korea Selatan berkomitmen untuk terus…

Lifting Migas Nasional Terus Ditingkatkan

Lifting Migas Nasional Terus Ditingkatkan Balikpapan – Pemerintah terus berupaya dalam peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional. Menteri…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mendorong seluruh koperasi di Indonesia untuk…

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Industri Hijau

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Iandustri Hijau  Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan bahwa pengembangan…

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani  Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima audiensi Himpunan Industri Pengolahan Kelapa…