IKN Perlu Membangun Ekosistem Ketahanan Pangan

 

NERACA

Jakarta – Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengatakan ekosistem ketahanan pangan perlu dibangun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. "Kita perlu membangun ekosistem ketahanan pangan di IKN, mumpung IKN ini baru mulai dari nol," katanya dalam Simposium bertajuk Memperkuat Ekosistem Pertanian Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan IKN dan Kaltim yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (11/7).

I Gusti menambahkan pembangunan ekosistem ketahanan pangan di IKN harus dilakukan dengan matang, seperti halnya penataan pasar tradisional, induk, hingga modern yang perlu ditata dengan baik. Ia menyebutkan penataan pasar yang baik, juga akan memenuhi kebutuhan harian sekitar 1,9 juta jiwa calon penghuni IKN dengan baik. "Grand design tata wilayahnya ada, sehingga kalau pasar tertata, memantau harganya gampang, ini yang kita maksud ketahanan pangan secara komprehensif," ujarnya.

Ia menyarankan agar IKN mencontoh Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dalam menjaga ketahanan pangannya. Menurut dia keadaan IKN yang hanya memiliki lahan sekitar 25 ribu hektare sebagai lahan produksi pangan, mirip seperti DKI Jakarta yang hampir tidak memiliki produksi pangan. "Meskipun DKI Jakarta tidak memiliki produksi, tapi ketahanan pangannya bagus, karena mampu mengambil dari daerah lain yang surplus," tuturnya.

Selain itu, sambungnya, ketahanan pangan di IKN juga akan mempengaruhi tingkat inflasi secara nasional. Sebagaimana DKI Jakarta yang memiliki andil inflasi sebanyak 27 persen untuk nasional. "Jika IKN memiliki cadangan pangan yang kuat, maka harga akan stabil," sambungnya. Oleh karena itu, dia menambahkan, kerja sama antar daerah akan sangat berguna demi menjaga ketahanan pangan di IKN.

Disisi lain, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) RI Yudi Sastro mengatakan pertanian perkotaan (urban farming) dapat mengatasi 30 hingga 40 persen kebutuhan pangan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN). "Urban farming kalau diterapkan di perkotaan (IKN, red.) dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan persentasi 30 hingga 40 persen," katanya.

Yudi mengatakan pertanian perkotaan dapat dilakukan di seluruh tempat seperti ruang terbuka hijau (RTH), Roof Garden di rumah susun, serta pekarangan di rumah tapak yang berada di kawasan perkotaan IKN. Dia menyebutkan masyarakat yang menghuni IKN kelak dapat didorong untuk melakukan pertanian perkotaan, tergantung peraturan dan konsepsi yang akan diberikan nanti. "Bisa didorong untuk budidaya tanaman pangan, sekarang teknologi budidaya padi bisa dilakukan dengan tanpa menggunakan tanah," ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan jenis tanaman lainnya seperti tanaman hortikultura juga dapat dikembangkan dengan media tanah dengan pot, serta tanpa tanah seperti hidroponik, akuaponik, dan aeroponic. Ia juga menyebutkan pendekatan budi daya tanaman dengan konsep zero waste, organik, ramah lingkungan, dan pemanfaatan sampah organik kota dapat diaplikasikan dalam upaya melakukan urban farming.

Menurut dia, rekayasa sosial agar penerapan pertanian perkotaan perlu dilakukan agar program ini dapat berjalan dengan baik. "Juga perihal mindset dan perilaku, bagaimana mengubah yang tadinya pertanian di lahan terbuka lebar, sekarang di lahan sempit," tuturnya.

BERITA TERKAIT

Regal Springs Indonesia Dukung Kegiatan Dapur Nusantara untuk Tingkatkan Konsumsi Ikan

  NERACA Jakarta - Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara) berpartisipasi dalam acara "Dapur Nusantara: Ikan Bermutu untuk Generasi…

Pemerintah Diminta Kaji Ulang Kebijakan Cukai Rokok yang Eksesif

  NERACA Jakarta – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) meminta pemerintah, dalam situasi ekonomi yang tidak sedang baik-baik saja saat…

Kolaborasi Sektor Pendidikan dan Industri Perlu Diperkuat untuk Tingkatkan Kompetensi Pekerja

  NERACA Jakarta – Tingginya angka pengangguran berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Tingginya angka ini menjadi salah…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Regal Springs Indonesia Dukung Kegiatan Dapur Nusantara untuk Tingkatkan Konsumsi Ikan

  NERACA Jakarta - Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara) berpartisipasi dalam acara "Dapur Nusantara: Ikan Bermutu untuk Generasi…

Pemerintah Diminta Kaji Ulang Kebijakan Cukai Rokok yang Eksesif

  NERACA Jakarta – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) meminta pemerintah, dalam situasi ekonomi yang tidak sedang baik-baik saja saat…

Kolaborasi Sektor Pendidikan dan Industri Perlu Diperkuat untuk Tingkatkan Kompetensi Pekerja

  NERACA Jakarta – Tingginya angka pengangguran berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Tingginya angka ini menjadi salah…