NERACA
Jakarta - Laba bersih PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) tercatat Rp 27 miliar pada kuartal I-2025. Angka itu melonjak 55,1% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp 18 miliar. Dengan berbekal kinerja kinclong tersebut, perseroan membidik kenaikan laba hingga 20% pada tahun ini. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Direktur Garuda Metalindo, Anthony Wijaya menjelaskan, kenaikan signifikan ini didorong efisiensi operasional, diversifikasi produk, serta momentum ekspor yang kuat. Ia menambahkan, strategi efisiensi menjadi kunci peningkatan margin. Laba kotor perusahaan naik 31,6% YoY menjadi Rp 74 miliar, dengan margin kotor membaik dari 15,3% menjadi 19,9%.
Sementara itu, EBITDA tumbuh 23,9% YoY menjadi Rp 51 miliar, didukung kenaikan margin EBITDA dari 11,2% menjadi 13,7%. “Kami berhasil mengoptimalkan biaya bahan baku, didukung tren harga baja global yang lebih kompetitif, serta negosiasi ulang dengan pemasok utama,” kata Anthony.
Selain efisiensi biaya, lanjut Anthony, BOLT juga fokus pada diversifikasi produk di luar sektor otomotif. Pendapatan dari segmen Industri Lainnya melonjak 39% YoY menjadi Rp 17 miliar, didorong penjualan alat berat dan mesin industri. Permintaan dari sektor pertambangan, manufaktur, dan minyak dan gas turut memperkuat kinerja segmen ini.
Disampaikannya, ekspor juga menjadi pendorong pertumbuhan, dengan kenaikan 7,2% YoY menjadi Rp 25 miliar. India mencatat pertumbuhan permintaan tercepat, naik 17% YoY, sementara pasar Eropa dan AS menunjukkan tren positif seiring pergeseran rantai pasok global dari China.“Kami melihat peluang besar dari relokasi rantai pasok global, terutama di sektor otomotif dan industri pendukungnya. Ini menjadi momentum kami memperluas penetrasi di pasar internasional,” tambah Anthony.
Efisiensi manajemen inventaris, lanjt Anthony, turut berkontribusi pada hasil positif ini. Inventory days BOLT membaik menjadi 110 hari, turun dari 120 hari pada periode sama tahun sebelumnya. Perbaikan ini meningkatkan arus kas dan fleksibilitas operasional perusahaan.
Ke depan, Anthony menyebut, BOLT menargetkan pertumbuhan pendapatan 5–10% YoY dan laba bersih 10–20% YoY pada 2025. Perusahaan akan mengandalkan tiga pilar strategi, yaitu memperkuat penetrasi pasar roda empat, mempercepat ekspansi ekspor, serta meningkatkan kontribusi dari segmen industri non-otomotif.“Kami optimistis strategi ini akan membangun fondasi pertumbuhan berkelanjutan dan memperkuat profitabilitas jangka panjang,”ujarnya.
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…