Sydney – Berbagai langkah dilakukan untuk berupaya memperkuat ekspor ke berbagai negara di dunia terus dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Dalam pertemuan dengan diaspora Indonesia di Australia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berjanji akan memfasilitasi anak muda Indonesia di Negeri Kanguru itu agar bisa menjadi pengusaha sukses.
NERACA
Para diaspora ini diharapkan bisa mempromosikan Indonesia, baik produk, kuliner, seni, maupun pariwisata. Pertemuan yang berlangsung di sela kunjungan kerja ke Australia itu berjalan akrab dan hangat.
"Saya senang jika ada anak muda yang semangat berkarya dan mau menjadi pelaku usaha. Saya harap Bapak dan Ibu, rekan-rekan di Australia memiliki kemauan untuk terus berkembang. Pemerintah melalui Kemendag terbuka memfasilitasi karya dan usaha tersebut dengan bantuan seluruh perwakilan perdagangan. Di Australia, dapat difasilitasi Atase Perdagangan Canberra dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney," terang Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Indonesia dan Australia memiliki hubungan ekonomi yang sangat penting. Pada 2022, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD 13,3 miliar. Nilai tersebut menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Pelaku usaha dapat memanfaatkan sepenuhnya perjanjian perdagangan yang sudah ada seperti Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA), ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (FTA), dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
"Pelaku usaha dan komunitas bisnis kedua negara dapat bersama menggali potensi yang belum tergarap dan meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Pertemuan dilakukan di Restoran Garam Merica yang terletak di tengah kota Sydney. Restoran tersebut milik diaspora Indonesia yang bekerja sama dengan importir makanan dan minuman Indonesia asal Australia. Semua produk yang dipakai dan dijual di restoran tersebut berasal dari Indonesia.
“Promosi produk Indonesia melalui program Indonesian Spice Up the World dapat dilakukan salah satunya melalui pembukaan restoran-restoran Indonesia di Australia.Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Sydney selalu mendorong dan mendukung apabila diaspora Indonesia membuka restoran Indonesia, salah satunya dengan memakai bahan baku bumbu dari Indonesia,” ujar Wakil Kepala ITPC Sydney, Annisa Puspasari.
CEO PT.Sadjian Bumi Indonesia Faramita Novianti merasa sangat terbantu dengan fasilitas yang diberikan Kemendag dalam mengembangkan usahanya. Pemilik usaha buah beku kering (freeze dried fruit) ini mengaku difasilitasi ITPC Sydney mengikuti pameran Fine Food 2022 di Melbourne.
“Kami berterima kasih kepada Kemendag, khususnya ITPC Sydney karena sudah memberikan fasilitas kepada kami untuk mengikuti pameran Fine Food 2022 di Melbourne. Dua hari ikut pameran, produk kami sudah habis,” tutur Mita.
Seperti diketahui, pada tahun 2022, total perdagangan antara Indonesia dan Australia mencapai USD 13,3 miliar. Ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 3,5 miliar dan impor Indonesia USD 9,9 miliar.
Pada 2022, komoditas ekspor utama Indonesia ke Australia antara lain pupuk mineral atau kimia, aparatus untuk TV, minyak petroleum, perangkat telepon, dan kayu. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Australia antara lain daging beku, tembaga, anggur, seng, dan kapas.
Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat ekspor Indonesia selama tahun 2021 mencapai USD 231,54 miliar, meningkat 41,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor non migas menyumbang 94,7 persen dari total ekspor tahun 2021 yang mencapai USD 231,54 miliar. Sektor pertanian disebut berkontribusi sebesar 1,83 persen.
Share ekspor nonmigas terbesar pada tahun 2021 disumbang oleh dua komoditas, yaitu bahan bakar mineral serta lemak dan minyak hewan/nabati.
Lalu berlanjut pada periode Januari—Maret 2023, total perdagangan Indonesia dan Australia mencapai USD 2,76 miliar. Ekspor Indonesia ke Australia sebesar USD 769,2 juta, sedangkan impor Indonesia dari Australia sebesar USD 1,99 miliar.
Tingginya nilai perdagangan Indonesia dengan Australia karena Australia selalu menjadi mitra dagang penting Indonesia. Hubungan kedua negara telah diperkuat dengan pelaksanaan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) yang diyakini akan membawa banyak peluang perdagangan bagi Indonesia dan Australia, sekaligus membawa kemakmuran bagi kedua negara.
Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengungkapkan “bagi Australia, Indonesia adalah hub di Asia Tenggara serta pintu gerbang utama dalam mengakses pasar Asia. Sedangkan, bagi Indonesia, Australia memiliki posisi khusus sebagai pintu gerbang kawasan pasifik yang lebih luas lagi.”
IA-CEPA merupakan perjanjian yang komprehensif dengan cakupan yang tidak terbatas pada perdagangan barang, namun juga mencakup perdagangan jasa, investasi dan kerja sama ekonomi. “Cakupan IA-CEPA yang komprehensif akan mendorong Indonesia dan Australia menjadi mitra sejati,” ujar Didi.
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong investasi untuk meningkatkan populasi sapi hidup di Indonesia…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka peluang investasi untuk pengembangan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di…
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke kancah perdagangan global. Penjajakan bisnis…
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong investasi untuk meningkatkan populasi sapi hidup di Indonesia…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka peluang investasi untuk pengembangan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di…
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke kancah perdagangan global. Penjajakan bisnis…